Pemprov Jabar Tentukan Sikap Soal Ponpes Al Zaytun Pekan Depan

Pondok Pesantren Al Zaytun terus mendulang kontroversi. Namun di tengah tuduhan makar ternyata pondok pesantren ini tetap eksis. Sejumlah pihak pun menilai pemerintah harus turun tangan mengatasi ponpes yang dianggap menyimpang tersebut. 

Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menyatakan ajaran yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Zaytun Kabupaten Indramayu menyimpang dari ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah. 

PWNU Jawa Barat meminta pemerintah untuk turun tangan bersama dalam mengatasi problema akidah yang terjadi di pondok pesantren pimpinan Panji Gumila.

MUI sudah menurunkan tim untuk melakukan investigasi. Namun MUI belum mengambil keputusan karena masih mengumpulkan data-data yang targetnya akan diselesaikan dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Merespon hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyikapi persoalan yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun. Wakil Gubernur Jawa Barat UU ruzanul Ulum meminta masyarakat untuk menunggu keputusan terkait Al Zaytun yang akan ditelaah bersama oleh tim bentukan Pemprov Jawa Barat. 

Pondok Pesantren Al Zaytun terus mendulang kontroversi dan telah tersebar di media sosial. Salah satunya adalah ucapan salam pemimpin Ma'had Al Zaitun Panji Gumilang dalam bahasa Ibrani.

Netizen pun bereaksi karena merasa heran jika sebuah pondok pesantren mengucapkan salam selain Assalamualaikum.