21 July 2023 17:37
Pertemuan politikus senior PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko dengan ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (18/7/2023) malam, ternyata masih menyisakan polemik. Pertemuan keduanya selama kurang lebih satu jam di kediaman Prabowo di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, itu disebut hanya membahas persoalan kebangsaan, kemanusiaan dan masa depan NKRI.
Namun hasil pertemuan, Budiman seperti memberi sinyal akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Atas manuver politik yang dilakukan Budiman Sudjatmiko, politisi senior PDI Perjuangan lainnya Panda Nababan mengaku tidak mengambil pusing terhadap langkah yang dipilih Budiman. Panda Nababan justru mempersilakan Budiman untuk berpindah parpol karena hal tersebut merupakan kebebasan politik yang dimiliki oleh setiap warga negara.
Analis politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Ahmad Khoirul Umam menyebut manuver politik yang dilakukan Budiman Sudjatmiko atau bahkan yang sebelumnya dilakukan politisi senior PDI Perjuangan lainnya Effendi Simbolon disebut sebagai representasi makin rapuhnya soliditas tim pemenangan bacapres Ganjar Pranowo di tubuh PDI Perjuangan.
Hal ini juga sebagai peringatan bagi parpol pengusung Ganjar untuk menjaga loyalitas dan mendukung capres pilihannya.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga bahkan menyebut telah muncul dua matahari kembar di tubuh PDI Perjuangan, yakni ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.
Kondisi adanya dua matahari kembar ini membuat sejumlah kader ada yang membelot dari sikap partai terkait Pilpres 2024. Hal ini juga akan melemahkan kepemimpinan Megawati di internal PDIP dengan sebagian kader PDIP yang tidak lagi tegak lurus atas keputusan Megawati.
Akibatnya mesin partai tidak maksimal mengamankan keputusan Megawati hingga peluang Ganjar menang pada pilpres 2024 bakal terganggu.