Beda Dewas KPK vs Polisi Usut Kasus Etik Firli Bahuri

21 June 2023 22:41

Dewas menilai tidak cukup bukti soal kebocoran dokumen yang diduga melibatkan Ketua KPK Firli Bahuri. Sementara polisi menemukan adanya unsur pidana.

Ketua Wadah Pegawai KPK 2018-2021 Yudi Purnomo mempertanyakan mengapa Dewas KPK mengumumkan hasil investigasi soal kebocoran dokumen, padahal hasilnya tidak ada pelanggaran. Sedangkan di Polda Metro Jaya sedang ada penyidikan soal kasus itu.

"Kalau Dewas itu hasilnya tidak bagus, tidak ada pelanggaran etik, tahan, sabar dulu," kata Yudi Purnomo dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Rabu (21/6/2023).

Yudi menuturkan seharusnya Dewas KPK tidak memaksakan mengumumkan soal hasil kebocoran data di KPK apabila tidak ada pelanggaran etik. Sebab masyarakat akan bingung dengan pernyataan Dewas dan Polda Metro Jaya.

"Saya yakin bahwa masyarakat akan lebih percaya pada Polda Metro Jaya karena ada proses penegakan hukum di sana," ungkap Yudi.

Menurut Yudi, dengan adanya kasus ini, kepercayaan masyarakat semakin berkurang kepada KPK dan Dewas KPK. Ia berharap semua pihak menghormati hasil penyidikan Polda Metro Jaya tentang kasus ini.

Sementara, pakar hukum pidana Asep Iwan Iriawan menyebut dari awal kasus ini terkuak sudah bermasalah. Pimpinan KPK kerap bermasalah dengan etik dari awal menjabat hingga saat ini.

Asep bahkan menyarankan agar KPK dibubarkan. Ia menilai KPK sudah tidak penting karena terus menerus terkena masalah, dan menghabiskan anggaran negara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)