Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19%, Ini Dampaknya untuk Indonesia

16 July 2025 20:20

Amerika Serikat dan Indonesia disebut mencapai kesepakatan dalam negosiasi tarif impor kedua negara. Dalam unggahan terbaru di platform Truth, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan beberapa poin. Pertama, Trump mengatakan pembicaraannya dengan Presiden Prabowo Subianto telah berhasil mencapai kesepakatan mengenai tarif impor kedua negara. 

Trump menyebut kesepakatan AS-Indonesia ini adalah pertama kali dalam sejarah. Karena Indonesia berkomitmen membeli energi dari Amerika Serikat senilai US$15 miliar dan Indonesia akan mengimpor produk pertanian Amerika dan membeli 50 pesawat boeing. Indonesia akan membayar tarif 19% ke Amerika Serikat dan ekspor Amerika ke Indonesia bebas tarif.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memuji Presiden Prabowo Subianto setinggi langit, usai pembicaraan tarif mencapai kesepakatan. Berdasarkan perjanjian baru tersebut, Amerika Serikat akan mengenakan tarif 19% untuk barang-barang dari Indonesia. Sedangkan Amerika Serikat akan memiliki akses penuh terhadap pasar Indonesia tanpa tarif. 

Presiden Trump mengatakan kesepakatan dengan Indonesia akan diikuti kesepakatan lainnya menjelang tenggat 1 Agustus 2025. Seiring langkah Trump menekan mitra dagang untuk menyepakati ketentuan yang dinilai lebih adil demi menekan defisit perdagangan Amerika Serikat. 
 

Baca juga: Prabowo Ngeri Bila Trump Ajak Main Golf: Harus Privat Dulu!

Trump menyebutkan kesepakatan dengan Indonesia memiliki garis besar yang mirip dengan perjanjian yang baru-baru ini dicapai dengan Vietnam. Yakni, tarif tetap atas ekspor ke Amerika Serikat yang besarnya kira-kira dua kali lipat dari tarif saat ini sebesar 10%, serta tanpa adanya tarif atas ekspor Amerika Serikat ke Indonesia.

Sebelumnya Presiden Trump di platform Truth sosialnya menyebut bahwa Indonesia telah setuju untuk membeli produk energi Amerika Serikat senilai US$15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar, dan 50 jet Boeing, meskipun tidak ada jangka waktu pembelian yang ditentukan. 

Total perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat dengan total hampir US$40 miliar pada 2024, tidak termasuk dalam 15 besar tetapi terlihat terus meningkat. Ekspor Amerika Serikat ke Indonesia naik 3,7% di tahun lalu. Sementara impor dari Indonesia naik 4,8%. Sehingga Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan barang hampir US$18 miliar dolar.

Menanggapi kesepakatan tarif Indonesia dan Amerika Serikat, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyebut ada implikasi dari tarif baru itu terhadap sektor energi dan pangan akan mempengaruhi pada anggaran subsidi energi serta dampaknya terhadap produser pangan lokal.

“Kalau Indonesia hanya fokus senang dengan tarif resiprokal 19 persen, itu tidak menyelesaikan masalah fundamental. Pasar domestik akan dibanjiri produk-produk pertanian dari AS, seperti buah, gandum, dan kedelai. Ini kontradiksi dengan agenda swasembada pangan ke depan,” ujar Bhima

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)