Mengupas Kekerasan Seksual di Tanah Air Lewat Film 'Women from Rote Island'

Badan Advokasi dan Hukum (Bahu) Partai NasDem menggelar sesi nonton bareng dan diskusi bedah film Women from Rote Island. Acara ini dihadiri oleh tokoh Partai NasDem dan mahasiswa. 

Film yang meraih Piala Citra 2023 berhasil menggugah emosi para penonton karena alurnya yang menarik dan membuka tabir besar soal rentannya kasus kekerasan seksual. 

Rizka Shakira selaku produser film 'Women from Rote Island' menjelaskan, film ini bercerita tentang kasus kekerasan seksual yang tidak hanya dialami oleh perempuan, namun juga bisa menyasar kaum laki-laki. Ia mengungkap jika proses pembuatan film ini memakan waktu 1 bulan. 
 

Baca juga: Kisah Tragis Gadis Aceh, Dilecehkan Ayah, Ibu, dan Paman Sejak Usia 9 Tahun

Selama proses syuting, ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Mulai dari kendala cuaca hingga minimnya pengalaman kebanyakan aktor dan aktris dalam dunia akting. 

Ketua Umum Garnita Partai NasDem, Andina Thresia Narang mengapresiasi hadirnya film Women from Rote Island dalam layar perfilman Tanah Air. Menurutnya, film ini mampu menyingkap kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air. 

Andina menilai dari film ini ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik. Di antaranya pentingnya memberi perhatian lebih kepada korban kekerasan seksual hingga larangan untuk menormalisasi hal-hal yang mengarah pada kekerasan seksual.