Presiden Prabowo Apresiasi PM Anwar Ibrahim atas Perdamaian Thailand-Kamboja

29 July 2025 19:49

Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim yang dinilai berhasil memediasi konflik Thailand-Kamboja melalui genjatan senjata. Selaku Keketuaan Asean 2025, Malaysia bertindak sebagai mediator penyelesaian konflik di Asia Tenggara.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi pada Anwar Ibrahim ketika menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia itu di Istana Negara Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025, siang. Presiden Prabowo mengucapkan selamat kepada PM Anwar sebagai Pemegang Keketuaan Asean yang berhasil membuat terobosan dengan mencapai gencatan senjata konflik Thailand-Kamboja.

PM Anwar pun berterima kasih kepada Presiden Prabowo dan negara Asean lainnya yang turut membantu. Anwar menyatakan seluruh negara Asean juga bertanggung jawab untuk memantau proses damai Thailand-Kamboja yang saat ini dalam monitoring keamanan pasca tercapainya gencatan senjata mulai Selasa, tengah malam.

"Saya ingin ucapkan selamat, tahniah atas kepimpinan daripada Datuk Sri memimpin Asean. Bapak berhasil mediasi mencapai gencatan senjata dalam konflik antara Thailand sama Kamboja," tutur Prabowo kepada Anwar.
 

Baca: PM Anwar: Hubungan RI–Malaysia Tetap Kuat Meski Isu Perbatasan Belum Tuntas

PM Anwar pun menegaskan gencatan senjata berhasil karena upaya negara Asean. Ia juga menegaskan pengawasan keamanan Thailand-Kamboja berada dalam pengawasan bersama Asean.

"Perang ke Asean sebenarnya bantuan Presiden Prabowo dan saya bicara dia tahu saya bicara mewakili Asean itu membantu memberikan tekanan bersama. So thank you to you. Dan sekarang ini dalam monitoring keamanan itu semua di negara Asean khususnya Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei dan Filipina itu akan bertanggung jawab," jelasnya.

Selain membahas soal konflik Thailand dan Kamboja, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga menghasilkan sejumlah kerja sama di antaranya terkait perundingan perbatasan Indonesia hingga penurunan angka penangkapan nelayan.

"Berbicara mengenai kemajuan-kemajuan yang kita capai selama beberapa waktu ini. perundinganperbatasan, kemudian penurunan angka penangkapan nelayan di masing-masing wilayah yang sebelumnya juga banyak menjadi masalah antara Indonesia dan Malaysia," ungkap Menteri Luar Negeri Sugiono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)