Dinasti Politik Ratu Atut di Banten Dinilai Sudah Runtuh

Pengamat politik Adi Prayitno mengungkap keberhasilan Andra Soni-Dimyati mengalahkan Airin Rachmi Diany sebagai representasi Ratu Atut di Pilkada Banten. Hal ini dinilai menjadi penanda runtuhnya dinasti politik Ratu Atut di Banten. 

"Wajah Airin itu adalah wajah kekuatan politik yang saya kira itu adalah replika dari politiknya Ratu Atut yang sejak Banten berdiri sampai pilkada kemarin itu masih cukup dominan dan cukup signifikan," kata Adi dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Kamis, 9 Januari 2024.

Adi mengaku tidak heran dalam pilkada kali ini Airin-Ade kalah dari pasangan Andra Soni-Dimyati. Kabar ini dianggap sebagai kabar baik, terutama bagi kelompok-kelompok aktivis pro-demokrasi yang sejak lama sangat anti terhadap dinasti politik.

"Bukan hanya di pilgub yang kalah, tapi keluarga Atut itu di sejumlah tempat yang ikut Pilkada juga tumbang. Misalnya di Kabupaten Serang yang diikuti oleh Andika Hazrumy, anaknya Atut yang notabenenya adalah iparnya dari Airin juga tumbang dalam pilkada," ungkapnya. 
 

Baca juga: Andra Soni-Dimyati Ditetapkan Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Siang Ini

Menurut Adi, kekalahan Airin dan Andika merupakan sinyal bahwa secara pelahan dinasti politik Ratu Atut tak lagi kuat. Kini, Banten dikuasai oleh kekuatan politik baru yang dimiliki Partai Gerindra yang disimbolkan dengan kemenangan Andra Soni-Dimyati.

"Sebenarnya tanda-tanda bahwa politik dinasti Atut itu tidak terlampau kuat, ini terjadi pada pilgub sebelumnya, karena dalam Pilgub sebelumnya kita tahu bahwa yang jadi gubernur itu adalah Wahidin Halim. Saat itu, Wahidin Halim bukan kader partai manapun sebelum bergabung dengan NasDem dan wakilnya itu hanya adalah Andika Hazrumy," ungkap Adi.

Adi menyampaikan tanda-tanda runtuhnya kekuatan politik Ratu Atut mulai terbaca ketika Pilkada Banten 2017. Sebab kekuatan politik Ratu Atut kala itu, yakni Andika Hazrumy hanya menjadi Wakil Gubernur, bukan sebagai Gubernur. 

"Artinya apa? Sebelum Pilkada 2024, sebenarnya posisi politik dinastinya Atut itu tak lagi sekuat periode-periode sebelumnya ketika Atut menjadi gubernur," ucap Adi.