Pertalite Dihapus atau Subsidinya Dikurangi?

Beredar informasi di masyarakat bahwa Pertalite atau BBM Bersubsidi akan dihapus. Benarkah demikian? Ataukah subsidi yang akan dikurangi pemerintah?

Berapa jumlah subsidi Pertalite?

Pada 2022, total subsidi sebanyak 29,91 juta KL dari awalnya 23,05 juta KL. Mengapa angkanya naik? Karena saat itu ada potensi kelangkaan BBM dan pemerintah melakukan penanganan dengan manambah subsidi Pertalite. 

Di 2023, total subsidi juga tercatat naik yakni 32,56 juta KL. Namun, realisasinya hanya 30 juta KL. Mengapa turun? Artinya ada indikasi pengendaliannya dilakukan dengan baik. 

Sementara pada 2024, total subsidi sebanyak 31,7 juta KL. Turun 1 juta dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertalite pertama kali diluncurkan pada 24 Juli 2015. Bersubdisi sejak ditetapkan menjadi JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) pada Maret 2022.

Apakah kuota subsidi 2025 akan dikurangi?

Anggota BPH Migas Saleh Abdurtahman mengatakan, untuk (kuota 2025) yang riil tentu nanti melihat realisasi 2024, lalu dihitung asumsi pertumbuhan ekonomi. Lalu, revisi Perpres No.191/2014 terbit, dampak digitalisasi atau QR code, semua dihitung.

Dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2025 muncul wacana memangkas subsidi BBM sebesar Rp67,1 triliun. 
 

• Membeli BBM subsidi dengan bus pariwisata/tronton
• Membeli BBM subsidi dengan nopol dan QR code yang berbeda
• Ulah oknum operator SPBU
• Illegal unloading, menurunkan BBM subsidi secara ilegal
• Pemalsuan dokumen untuk membeli BBM subsidi

• Beban subsidi pada APBN kurag tepat sasaran
• Peran APBN berkeadilan terutama bagi masyarakat miskin dan rentan 
• Proyeksi efisiensi anggaran Rp67,1 triliun/tahun
• Polusi udara dari gas buang kendaraan 32,7%