13 December 2023 19:48
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung tragedi KM 50 dalam debat perdana capres 2024. Kasus ini menewaskan anggota 16 FPI akibat ditembak polisi di tol Cikampek KM 50. Ini memancing ingatan publik akan banyaknya kasus pembunuhan diluar hukum di Indonesia di masa pemerintahan Joko Widodo.
Empat tahun lalu, Harus Al-Rasyid yang disebut Anies Baswedan di debat Pilpres adalah satu dari ribuan demonstran yang berunjuk rasa memprotes hasil Pemilu di depan kantor Bawaslu RI.
Remaja 15 tahun itu adalah pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 yang meregang nyawa akibat terkena tembakan ketika aparat gabungan dan Brimob menghalau demonstran. Sayangnya, tidak ada keadilan bagi Harun hingga hari ini.
"Karena itu, kami mendedikasikan diri hadir untuk memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai ke bawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja," kata Anies.
Anies juga mengingatkan publik soal pembunuhan 16 anggota FPI dalam tragedi KM 50 dan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang yang juga tidak menemukan keadilan di tangan penguasa. Ini ditanyakan Anies ke Ganjar Pranowo ketika yang merupakan kader PDI Perjuangan.
Anies Baswedan, menyebut proses penegakan hukum dalam tragedi Kanjuruhan dan KM 50 belum memberikan rasa keadilan. Dia menilai minimal ada empat hal yang harus dilakukan pemerintah untuk memberikan keadilan bagi korban dalam dua peristiwa itu.
Keempat hal itu, yakni memastikan proses hukum memberikan rasa keadilan, ungkap seluruh fakta sehingga kebenaran bisa dilihat oleh semua terutama keluarga, harus ada kompensasi, dan negara harus memberikan jaminan peristiwa seperti ini tidak boleh terulang kembali.
"Saya kemudian melihat untuk itu bisa dikerjakan maka kita tidak boleh abu-abu. Kita harus menginvestigasi ulang, mereview institusi," ujar Anies.