Para bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta terus menguatkan strategi terbaik untuk menggaet suara warga Jakarta dengan menyusun itm sukses terbaiknya. Mereka telah turun ke lapangan untuk membangun komunikasi sekaligus menyerap aspirasi warga. Meski demikian budayawan betawi JJ Rizal menilai cara pendekatan calon kepala daerah Jakarta kepada para calon pemilih hanya gimmick.
“Ini lebih pada
kegiatan teatrikal gitu karena begitu mereka keluar dan menemui publik itu enggak ada koneksi lagi, karena semua yang keluar dari kepala mereka itu justru sesuatu yang berada di luar jangkauan publik,” kata JJ.
Menurut JJ, para paslon menemui publik dengan membawa konsep dan programnya masing-masing dan tidak mengumpulkan masalah warga. “Jadi mereka sudah bawa konsep sendiri, jadi menemui publik itu bukan belanja masalah bukan mendekatkan,” tutur JJ.
JJ mengatakan para paslon kerap membuat konsep program yang tidak matang dan asal-asalan.
“Mereka pergi ke apa ke Jakarta Utara melihat tanggul laut terus mereka ngomong ‘oh mari kita bikin
Giant Sea Wall’. Padahal para pengamat melihat urusan
Giant Sea Wall itu kita sebagai korban dari perdagangan yang menggunakan data apkir dari suatu proyek besar perusahaan Belanda,” ungkapnya.