Protes para peternak dan pengepul susu sapi di sejumlah daerah di Indonesia mulai membuahkan hasil. Pemerintah menyatakan industri wajib menyerap susu dari peternak sapi yang belakangan terbuang percuma imbas kebijakan impor susu.
Mandi susu ini bukan bertujuan untuk kesehatan kulit, mandi susu ratusan peternak dan pengepul susu sapi di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) ini adalah bentuk protes terhadap pemerintah agar menghentikan impor susu.
Alasannya impor susu membuat sekitar 30-50 ton liter susu di Boyolali terbuang setiap harinya dalam beberapa waktu terakhir. Dengan kerugian mencapai Rp100 juta per hari.
Selain mandi susu, protes juga dilakukan dengan membagikan susu gratis bagi masyarakat.
"Per hari di Boyolali itu ada sisa kuota 30 ton. Yang kita buang ini adalah susu stok kemarin artinya bukan susu segar. Karena susu yang masuk kemarin ada sisa akhirnya kita buang hari ini," kata Koordinator aksi peternak dan pengepul susu sapi Boyolali, Sriyono.
Protes juga dilakukan di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim). Para peternak dan pengepul susu sapi nekat membuang susu sapi perah segar hasil panen karena pembatasan kuota oleh perusahaan. Sementara harga susu tidak ada kenaikan sama sekali. Padahal kualitas susu sapi dari peternak lokal dinilai tidak kalah dengan susu sapi impor.
"Saya kira karena tadi c
oncernnya ada di kualitas lebih ke sarana prasarana penunjang saja sih seperti mesin perah, mesin pendingin susu, seperti alat-alat yang kualitas karena susu barang yang mudah basi," tutur peternak dan pengepul susu sapi Pasuruan, Bayu Aji.
"Sebetulnya standar susu yang kita kirimkan sudah jauh di atas standar nasional Indonesia (SNI) ya, cuma kan repotnya begini, industri pengolahan susu ini menganggap kualitas kita masih di bawah impor, Tapi menurut kami tidak karena kita juga punya alat ukur sendiri untuk menentukan kualitas susu itu bisa diterima dari tingkat peternak atau tidak," ucap Bayu.
Respons Menteri Pertanian
Jika industri berdalih soal kualitas susu, maka industri harus mendampingi para peternak. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertanian
Andi Amran Sulaiman yang mewajibkan industri menyerap susu dari para peternak sapi.
"Supaya NKRI ini terjaga dengan baik, kita menikmati bersama kemerdekaan, Industri dengan pendapatan lebih besar ini membantu melakukan pendampingan yang kecil. Industri wajib serap susu berapa saja produksinya," ucap Amran Sulaiman.
Aksi Budi Arie Selamatkan Koperasi Susu
Menteri Koperasi
Budi Arie Setyadi juga meminta koperasi-koperasi susu di Indonesia mulai melakukan hilirisasi produk sebagai solusi untuk kelebihan produksi yang tidak terserap oleh industri pengolahan susu.
"Saat ini impor susu kita itu 80?ri kebutuhan susu nasional yang sebagian besar berasal dari negara produsen penghasilan susu. Tentu saja kita tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut. Perhatian kami adalah bagaimana mengorganisir koperasi ini. Kita sedang mencoba
piloting atau mencoba agar koperasi-koperasi susu ini bisa melakukan hilirisasi," kata Budi Arie.