NEWSTICKER

Pelaku Mutilasi Bos Depot Air di Semarang Juga Gasak Uang dan Motor Korban

N/A • 10 May 2023 20:16

Pelaku pembunuhan pengusaha depot air di Semarang, Jawa Tengah berhasil ditangkap polisi. Selain membunuh, memutilasi dan mengecor jasad korban, pelaku yang bernama Husen juga mengambil uang Rp7 juta dan motor milik korban.

Uang itu digunakan Husen untuk bersenang-senang bersama pemilik angkringan yang ada di sebelah toko korban saat malam kejadian. 

Polda Jawa Tengah sebelumnya menyatakan, pelaku pembunuhan tersebut dua orang, yakni pemilik angkringan dan Husen. Namun, ada perbedaan keterangan antara keduanya.

Pemilik angkringan mengaku membantu mengangkat mayat korban dan memindahkan ke sela-sela toko untuk dicor Husen. Sebaliknya, Husen menyatakan ia melakukan aksi kejinya sendirian.

Kini, Husen ditetapkan sebagai tersangka tunggal, sedangkan pemilik angkringan berstatus saksi. Namun, kepolisian masih menyelidiki peran pemilik angkringan dan kemungkinan tersangka lain. 

Kronologi dan motif pembunuhan

Saat malam kejadian, pelaku membunuh korban menggunakan linggis. Dalam kondisi sekarat, korban ditinggalkan Husein di toko. Pelaku menuju angkringan yang ada di sebelah toko. Sekitar empat jam, ia kembali ke toko untuk memutilasi korban. Berdasarkan hasil autopsi, korban dimutilasi saat masih bernapas. Lalu, korban dipindahkan ke sela-sela toko untuk dicor sekadarnya. 

Sakit hati menjadi alasan Husein membunuh korban setelah bekerja satu bulan. Ia mengaku sering menerima kekerasan fisik dari korban. Hal itu dibenarkan sejumlah tetangga yang biasa menjadi tempat curhat Husein. Pelaku, kata tetangga, sering dipukuli dan tubuhnya lebam. Namun, Husein tidak ingin melaporkan ke polisi. Ia justru ingin membalas dendam.

Husein, saat konferensi pers bersama awak media, mengaku tidak menyesal membunuh korban. Ia bahkan puas telah membunuh korban. Ia mengatakan sangat sakit hati dengan perbuatan korban yang sering memukuli dan mencaci makinya. KTP-nya juga ditahan korban dan tidak diizinkan keluar dari pekerjaan. Ia diancam dibunuh korban jika keluar dari pekerjaan. 
(Christine Sheptiany)