Fenomena Relawan Menjamur Jelang Pilpres 2024
N/A • 9 May 2023 09:40
Fenomena relawan pendukung kandidat capres-cawapres tak bisa dilepaskan dari kecintaan masyarakat terhadap figur yang didukungnya. Dukungan ke para calon presiden melalui pembentukan relawan-relawan pun kian marak.
Fenomena maraknya pendirian relawan capres ini terlihat sejak pertengahan 2021. Nantinya, masing-masing pasangan capres-cawapres pasti akan memiliki pendukung dan relawannya masing-masing.
Menanggapi fenomena tersebut, Psikolog Politik Hamdi Muluk mengatakan, dalam politik, relawan bisa terbentuk karena spontanitas bisa juga terbentuk karena perpanjangan partai. Bahkan, di ranah politik sulit membedakan antara relawan yang dibayar dan sukarela.
"Relawan bisa karena spontanitas bisa juga karena perpanjangan dari organ-organ pemenang pemilu dari partai atau calon yang sedang berkontetasi. Kalau di politik, susah untuk melihat relawan yang memang rela secara konseptual, atau memang ini bagian dari proses mesin pemenangan yang diberi nama relawan," ujar Hamdi dalam Metro Pagi Primtime, Metro TV, Selasa (9/5/2023).
Namun, Hamdi mengingatkan kepada relawan-relawan yang terbentuk baik yang sukarela atau dibayar untuk sama-sama memahami bahwa kontestasi politik itu bukan permusuhan.
"Setiap relawan harus menumbuhkan semangat yang sama, etika politik dan etika demokrasi yang jadikan landasan bersama, bahwa kontestasi politik bukan permusuhan. Jadi, etosnya berkompetisi, bukan etos perang atau permusuhan, karena kita sesama anak bangsa dengan tujuan sama yakni, sirkulasi pergantian pejabat publik yang akan mengurus kita bersama, jadi kontestasi politik untuk kepentingan bersama," ujarnya.
(M. Khadafi)