Air berkapur dan kotor dari dasar sumur tua menjadi satu-satunya sumber air bagi ratusan warga Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Lebih dari satu bulan krisis air bersih melanda, setelah air PDAM tidak lagi mengalir imbas kemarau.
Mata air Wair Puan menjadi harapan warga dari tiga dusun, yakni Dusun Natarita, Dusun Natarleba dan Dusun Hurabegor di Desa Darat Gunung, Kabupaten Sikka. Warga susah payah membersihkan sumur tua yang dipenuhi lumpur dan kadar kapur tinggi, untuk mengais air.
Air dalam sumur penampungan ini digunakan warga untuk minum, mandi dan mencuci jika kemarau datang. Warga harus mengendapkan air selama empat hingga lima jam, lalu air harus dimasak selama empat kali dan disaring untuk menghilangkan zat kapur agar layak dikonsumsi.
Warga berharap pemerintah membantu renovasi bak penampungan agar air tidak lagi kotor dan berlumpur.