3 May 2025 21:37
Pengamat pendidikan, Ubaid Matraji mengkritik kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, soal pemberian pendidikan militer bagi siswa yang bermasalah.
Ubaid menilai pendidikan karakter untuk siswa seharusnya dilaksanakan melalui dialog sesuai dengan kurikulum. Hal ini karena terdapat perbedaan mendasar dalam cara pendidikan di militer dan pendidikan sipil.
Selain ini kebijakan ini juga dikhawatirkan dapat mempengaruhi psikologis dari para siswa yang dicap sebagai anak nakal dan merasa seperti menjalani hukuman di barak militer.
"Mereka ini tiba-tiba dihukum, dijustifikasi sebagai anak yang nakal, dan harus dieksklusikan dalam barak militer. Jadi anak-anak ini kebanyakan mereka akan merasa bahwa dirinya sedang dihukum, bahwa dirinya sedang menjalani masa hukuman, gitu. Itu tentu berdampak secara psikologis bagi perkembangan anak-anak," ungkap Ubaid.
Baca juga: Kirim ke Barak Militer, Seberapa Efektif untuk 'Luruskan' Anak Bermasalah? |