Berada sangat dekat dengan Masjidil Haram membuat jemaah merasakan keinginan yang kuat untuk beribadah di dalam masjid tersuci umat Islam. Terlebih dengan besarnya kesempatan untuk melaksanakan salat di pelataran Ka'bah.
Namun di balik semangat tersebut ada banyak faktor yang justru bisa berdampak kepada kesehatan jemaah. Mulai dari suhu udara yang melampaui lebih dari 40 derajat celcius, kerumunan dan kepadatan, serta situasi berdesakan saat tawaf bisa menurunkan kondisi fisik jemaah.
Sejumlah jemaah calon haji
Multazam Utama Tour mengaku mulai merasakan gangguan kesehatan. Jemaah pun diimbau untuk mengukur kemampuan dan kesehatan diri dan terus diingatkan bahwa puncak ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah yang memerlukan kondisi fisik yang prima.
"Jangan sampai target utamanya yaitu ibadah haji nanti yang akan dilaksanakan mulai tanggal 8 Yaumul Tarwiyah ini terkendala, karena antusiasnya terlalu tinggi saat melaksanakan ibadah harian sebelum melaksanakan
ibadah haji," ungkap pembimbing jemaah haji, Habib Ubaidillah Alhasany.
Pasalnya, ibadah yang dilakukan selama
wukuf merupakan ibadah yang banyak melibatkan aktivitas fisik. Mulai dari berdiam di
Padang Arafah dengan suhu yang diprediksi bisa melampaui 45 derajat celcius, mabit di
Muzdalifah dan langsung melaksanakan tawaf ifadah.