Belanja baju ke Pasar Tanah Abang bisa jadi tidak akan seramai ini lagi. Ekonomi sulit sedang mendera para pedagang, sebab konsumennya juga tidak sanggup membeli.
Kondisi ini bukanlah yang terberat, sebab pemerintah kini justru memutuskan untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%.
Daya beli masyarakat jadinya berpotensi semakin menurun. Ekonomi 'Si Kaya' dan 'Si Miskin' bisa semakin timpang ya memang tidak dapat dipungkiri.
Lalu siapa saja yang terdampak dengan kenaikan PPN menjadi 12% ini?
Kelompok yang pertama kena imbas kenaikan PPN yakni kelompok miskin. Pengeluaran kelompok miskin akan naik Rp1,2 juta per tahun. Akibatnya kelompok miskin akan menurunkan kualitas konsumsi mereka.
Kelompok selanjutnya yakni kelompok rentan miskin dengan peningkatan pengeluaran mencapai Rp1,8 juta per tahun. Dan kelompok menengah yang mengalami peningkatan Rp4,2 juta per tahun.
Selain tiga kelompok di atas, kenaikan PPN menjadi 12% tentu saja berpengaruh pada generasi Z yang baru meniti karir baru dan hidup mandiri. Gen Z ini akan merogoh kocek lebih dalam yakni Rp1,7 juta per tahun akibat selisih tarif PPN. Seperti di antaranya kuota internet, kopi susu, Netflix, tiket bioskop, BBM hingga pesan antar makanan.