26 February 2024 20:49
Pengamat pangan Khudori mengungkap harga beras yang kini masih terpantau mahal diduga karena pasokannya terbatas. Meskipun, pemerintah sudah mengklaim pasokan beras melimpah.
"Harga tidak pernah bohong. Ketika operasi pasar dilakukan besar-besaran, bantuan beras disalurkan tepat waktu, tapi harga masih tinggi, itu cermin pasokan terbatas," kata Khudori dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Senin, 26 Februari 2024.
Khudori mengaku tidak percaya pasokan beras yang dimiliki pemerintah melimpah. Menurutnya, pasokan tersebut hanya cukup hingga Ramadan dan Idulfitri.
Selain itu, Khudori juga mendesak pemerintah untuk mengelola pasokan beras yang masih tersedia. Bulog juga didorong untuk memastikan jumlah impor beras sesuai kebutuhan agar stok beras Bulog terjaga.
"Saat ini harga beras di pasar baik premium atau medium dengan beras Bulog itu disparitasnya masih tinggi, inilah PR pemerintah, bagaimana menekan disparitas," ujar Khudori.
Diketahui, harga beras usai operasi ternyata masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Konsumen maupun penjual sama-sama mengeluhkan kenaikan harga beras ini karena turut memicu kenaikan harga bahan pangan yang lain.
Di sisi lain, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan harga beras yang mahal di pasaran segera turun. Sebab, stok beras di mitra Bulog melimpah.
Saat ini, ada sejumlah daerah yang mulai memasuki masa panen. Sehingga, dalam waktu dekat harga beras akan kembali normal.