BP2MI Pulangkan 3 Jenazah PMI Pelaut dari Korsel

16 March 2024 22:51

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menerima pemulangan tiga jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) pelaut dari Korea Selatan, Sabtu 16 Maret 2024. Benny akan mendorong Kementerian Luar Negeri mengeluarkan Nota Diplomatik untuk mengusut penyebab utama karamnya kapal ‘2 Haesinho’.

Ketiga jenazah pelaut tersebut tiba di Gedung Human Remains Transit Lounge, Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu sore. Kepala BP2MI Benny Rhamdani hadir langsung mendampingi keluarga korban. Hadir juga Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok. 

Diketahui dari sembilan total jenazah yang tenggelam akibat kapal karam karena cuaca buruk, tujuh di antaranya merupakan warga negara Indonesia. Diketahui sudah ada tiga jenazah yang berhasil dipulangkan, sedangkan empat di antara masih dalam proses pencarian.

Ketiga jenazah yang dipulangkan atas nama Arie Permana, Safruddin, dan Maulana Mansyur.

Kelancaran pemulangan ini atas kerjasama BP2MI bersama dengan Kementerian Luar Negeri. Maka dari itu, Benny meminta kepada Kementerian Luar Negeri untuk mengeluarkan Nota Diplomatik kepada Pemerintah Korea untuk mengusut alasan kapal diizinkan berlayar pada saat cuaca sedang buruk.

"Ada satu hal yang menjadi catatan BP2MI, tadi Duta Besar mengatakan bahwa musibah ini dialami atau terjadi karena situasi cuaca di mana angin yang sangat kencang kemudian juga ombak yang sangat tinggi. Pertanyaan kita adalah kenapa di saat situasi buruk seperti itu kapal masih diizinkan berlayar untuk menangkap ikan," kata Benny. 

"Maka BP2MI akan mengirimkan surat kepada Ibu Menlu (Retno Marsudi) agar berani mengeluarkan nota diplomatik pada pemerintah Korea, agar pemerintah Korea melalui perusahaan yang mempekerjakan anak-anak bangsa bertanggung jawab," lanjutnya.

Di satu sisi, pihak keluarga korban berterimakasih atas upaya BP2MI dalam melaksanakan misi kemanusiaan untuk memulangkan jenazah keluarga mereka. Salah seorang perwakilan dari keluarga almarhum Arie Permana, Abu Sujana mengakui bahwa pemerintah telah cepat bergerak untuk membantu keluarganya.

"Saya ucapkan banyak terima kasih walaupun musibah segitu ininya, Arie cepat ditemukan dan alhamdulillah sekarang sudah sampai di sini," ujarnya. 

Sementara, Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok mengatakan bahwa cuaca buruk merupakan penyebab utama karamnya kapal penangkap ikan 2 Haesinho berbendera Korea Selatan di Laut Teritorial Yeosu Selatan. Meski demikian, Lee tak menjabar mengapa dalam kondisi cuaca buruk kapal tersebut tetap diperbolehkan untuk berlayar.

"Setelah insiden ini terjadi, pemerintah Korea Selatan sampai saat ini yang terus untuk mencari korbannya. Sayangnya sampai saat ini yang baru bisa ketemu 4 orang, sisanya masih 5 orang (WNI dan WN Korea) yang masih belum ketemu. Untuk selanjutnya pemerintah korea berusaha untuk mencari korban," kata Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok. 

"Memang ada sistem yang digunakan untuk mengatur boleh tidaknya melaut. Tapi seperti yang kita tahu, cuaca sulit diprediksi. Padahal ada sejumlah kapal lain ada di situ. Jadi intinya cuaca susah diprediksi," lanjutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)