Presiden Prabowo Subianto sudah menunjuk Silmy Karim sebagai Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di Kabinet Merah Putih. Sosok Silmy ini memiliki segudang pengalaman dan karier yang mentereng mulai dari bidang ekonomi hingga pertahanan.
Silmy Karim lahir di Tegal pada 19 November 1974. Silmy merupakan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti angkatan 1992 dan Universitas Indonesia lulus pada 2007 dengan gelar master.
Dengan latar belakang serta pengalamannya di bidang ekonomi, Silmy diminta untuk melakukan supervisi atas proses transformasi dari bisnis-bisnis yang dimiliki oleh TNI. Saat itu, Silmy diangkat sebagai anggota tim supervisi transformasi bisnis TNI pada 2007. Ini menjadi awal perkenalan Silmy dengan dunia militer Indonesia.
Pada 2009, Silmy bergabung di
Kementerian Pertahanan yang saat itu bernama Departemen Pertahanan. Atas prakarsa Wakil Menteri Pertahanan saat itu, Silmy menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan di sejumlah institusi luar negeri.
Ia sempat mengenyam pendidikan di NATO School di Jerman, Harvard University, hingga Naval Postgraduate School (NPS) di Amerika Serikat. Usai kembali ke Indonesia, Silmy menjadi salah satu pakar di bidang manajemen pertahanan dan keamanan nasional.
Di bidang pertahanan, Silmy juga pernah menjadi anggota tim asistensi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Silmy juga turut merancang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan. Atas jasanya di Kementerian Pertahanan RI, Silmy dianugerahi Bintang Jasa Dharma Pertahanan Republik Indonesia pada 2014.
Selain di bidang pertahanan dan intelijen, Silmy juga punya karier yang cukup panjang dan mentereng di sejumlah
BUMN. Berkat tangan dinginnya dalam mengelola perusahaan yang sedang bermasalah, Silmy dijuluki sebagai Dirut Spesialis BUMN Sakit.
Di 2023, Silmy menjabat sebagai Dirjen Imigrasi di Kementerian Hukum dan HAM. Sejak Oktober 2024, ia resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam Kabinet Merah Putih.