Prabowo Beratraksi, Cak Imin Undur Diri

Koalisi pengusung Prabowo Subianto berubah dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju. Apakah pergantian nama koalisi itu benar-benar diterima dan disepakati oleh ketua umum PKB Muhaimin Iskandar yang sudah dibangun bersama Gerindra setahun silam?

"Saya baru dikasih tahu tadi oleh Pak Prabowo bahwa koalisinya (berubah) namanya Koalisi Indonesia Maju," ungkap ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Akankah pula PKB mengevaluasi dukungannya kepada Prabowo Subianto menyusul hadirnya Golkar dan PAN yang berujung adanya perubahan nama koalisi yang tidak melibatkan Cak Imin?

"Teman-teman kiai, Dewan Syuro mengatakan kita sudah koalisi satu tahun 17 hari dengan Gerindra, tapi belum ada tanda-tanda, bahkan Pak Prabowo melaunching koalisi baru," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda.

"Seloroh di Kami (PKB) 'memang biasanya kalau punya teman baru itu lupa dengan teman lama'," lanjutnya.

Apa respons Prabowo soal peluang Cak Imin akan membawa PKB keluar dari koalisi?

"Tapi itu demokrasi, kita negosiasi, kita musyawarah. Santuy-santuy saja. Wakil presiden nanti saatnya ada," ungkap Prabowo Subianto.

Dan benarkah ada operasi senyap dari Gerindra dan Prabowo untuk pelan-pelan menyingkirkan Cak Imin dan PKB dari koalisi?

"Harus diingat Pak Prabowo ini dalam dua kali kekalahan 2014-2019, salah satu kesimpulan yang bisa kita ambil adalah Pak Prabowo selalu salah berhitung tentang Jawa Timur, di situ dibutuhkan PKB." jelas pengamat politik, Yunarto Wijaya.

"Problem muncul ketika ada pertanyaan apakah Pak Prabowo butuh Cak Imin atau tidak dalam konteks sebagai cawapres. Kan di situ gapnya, bukan mengenai PKB-nya," jelasnya.