Anak Pengamen di Sidoarjo Mengaku Senang dengan Makan Bergizi Gratis

Siswi Sekolah Dasar Negeri Larangan Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) yang merupakan putri dari pengamen jalanan merasakan manfaat dari program makan bergizi gratis (MBG). Dengan penghasilan orang tua yang tidak tentu setiap harinya menjadikan program ini sangat dirasakan manfaatnya.

Menempuh empat kilometer (Km) setiap harinya dengan berjalan kaki, Sari, siswi SDN Larangan, Sidoarjo harus berjuang dalam menuntut ilmu bersekolah hingga paruh hari dan bekerja mencari uang bersama bapak setelah pulang sekolah. Ayah Sari, Bambang setiap harinya bekerja sebagai pengamen mencari pundi-pundi rupiah untuk menghidupi anak semata wayangnya.

Meski dengan kondisi demikian, Bambang masih ingin terus berjuang menyekolahkan anaknya hingga sukses. Laki-laki berusia 49 tahun ini senantiasa memperjuangkan agar anaknya bisa mendapat kehidupan layak dan lebih baik dari dirinya.
 

Baca: Empat Dapur Disiapkan untuk Makan Siang Gratis di Jepara

"Keinginan saya mudah-mudahan lebih baik daripada sekarang, hidup anak saya jangan sampai seperti orang tuanya," kata Bambang.

Bekerja berkeliling belasan kilometer setiap harinya, Bambang hanya mengantongi Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per hari. Dirinya harus membayar indekos tiap bulan dan menyisihkan untuk kebutuhan sehari-hari. Orang tua tunggal ini memberi uang saku kepada Sari sebesar Rp10 ribu untuk membeli sarapan di sekolah.

Tidak sempat ataupun tidak mampu menyiapkan bekal makanan, hadirnya program makan bergizi gratis dirasakan sangat membantu untuk mengurangi pengeluaran.

"Sangat membantu buat saya. Kalau uang saku tetap tidak berkurang karena kalau pagi jarang sarapan," ucap Bambang.

Dengan makan bergizi gratis yang sudah berjalan tiga hari ini, Sari merasa sangat senang dengan menu yang beragam. Selain itu, Sari mengaku juga bisa menghemat uang saku yang setiap harinya ia gunakan untuk membeli sarapan di kantin sekolah.