Dukung PHTC Presiden, Komdigi Bangun Fondasi Digital Nasional

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkap bahwa Komdigi terlibat dalam hampir semua program prioritas Presiden Prabowo terutama dalam aspek komunikasi dan infrastruktur digital. Untuk mendukung program hasil terbaik cepat (PHTC), Kemkomdigi terus membangun fondasi digital nasional.

Upaya ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pembentukan ruang digital yang produktif dan aman bagi masyarakat, termasuk anak-anak. Salah satu upaya Komdigi adalah mendukung program Merdeka Belajar dan pemerataan akses internet di Indonesia.

"Sekolah unggulan itu kita tidak hanya dukung komunikasinya tapi juga infrastruktur digitalnya. Karena Pak Presiden selalu menyampaikan bahwa kalau ada akses internet, maka anak-anak di sekolah rakyat di suatu daerah itu juga bisa mengakses guru-guru yang ada di daerah lain. Sebagian daerah gurunya belum mencukupi. Jadi bisa dipasok dari tayangan jarak jauh dari guru-guru di daerah lain jika diperlukan," tuturnya dikutip dari Metro Siang, Metro TV, Senin, 20 Oktober 2025.
 

Baca: 166 Sekolah Rakyat Beroperasi, Presiden Prabowo: Ini Luar Biasa

Meutya juga memaparkan bahwa Komdigi mendorong UMKM yang terlibat dalam koperasi desa untuk go digital agar operasional koperasi lebih efisien dan efektif dalam pemasaran digital.

"Presiden menginginkan yang terlibat di koperasi desa melibatkan UMKM dan bisa go digital karena kita yakin koperasinya juga akan lebih efisien efektif ketika dia bisa melakukan pemasaran melalui platform-platform digital gitu," sambungnya.

Sementara itu, dalam waktu kurang dari setahun (Oktober-Mei 2025), Komdigi telah memasang 1.700 titik akses internet di Papua, terutama di daerah yang tidak ada sinyal. Hal ini membantu pembelajaran para siswa.

"Kami membangun 1.700 titik akses internet di Papua. Mungkin kalau sekarang hampir 2.000 dan ini ditaruh di daerah-daerah yang sebelumnya belum ada sinyal sama sekali. Sangat mengharukan melihat masyarakat yang dahulu anak-anak sekolahnya harus turun gunung untuk mendapatkan sinyal kini sudah bisa mendapat sinyal," tambahnya.