Pemerintah menyatakan bahwa banjir yang melanda wilayah Jabodetabek merupakan krisis yang tidak terduga. Para menteri dan kepala daerah diminta untuk menangani situasi ini dengan baik demi meminimalisir dampak terhadap masyarakat.
Sejumlah pejabat tinggi meninjau lokasi banjir di Bekasi setelah mengadakan rapat koordinasi. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menko PMK Pratikno, Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti, serta Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
Menko PMK
Pratikno menegaskan bahwa banjir kali ini menyadarkan pemerintah untuk memperbaiki berbagai hal mendasar. Saat ini, pemerintah masih fokus pada masa tanggap darurat dengan memberikan pelayanan bagi para pengungsi dan memulihkan infrastruktur yang terdampak, seperti jembatan, sekolah, dan rumah ibadah.
AHY, yang turut meninjau lokasi banjir di Kemang Pratama, Bekasi, menyoroti dampak kerusakan yang cukup parah.
"Kita saat ini berada di Kemang Pratama, ada sebuah jembatan yang putus akibat banjir kemarin. Selain itu, kita lihat juga di sungai ini terjadi penumpukan sampah yang menyerupai pulau-pulau. Ini harus segera dibersihkan. Pak Wali Kota sudah memiliki rencana, dan akan disupport oleh Kementerian PU serta BNPB. TNI juga akan dikerahkan untuk membantu pembersihan sungai. Yang ingin saya tekankan, ini adalah krisis yang di luar dugaan, sehingga semua pihak harus bekerja sama," ujar AHY dikutip dari
Zona Bisnis Metro TV pada Jumat, 7 Maret 2025.
(Tamara Sanny)