Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baru saja usai. Kini, proses penghitungan surat suara sedang berlangsung. Lalu, bagaimana seharusnya kepala daerah terpilih nantinya dapat berlaku adil dan amanah?
Menurut Ustaz Rahmat Munadhir, Pilkada kali ini merupakan ajang luar biasa. Ajang kompetisi ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk menguji integritas dari calon pemimpin.
"Ada beberapa faktor yang sangat mencolok secara umum dengan berbagai perspektif, kemudian dinamika politik itu sendiri, baik partisipasi secara publik di politik sampai ke nasional," kata Ustaz Rahmat dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Jumat, 29 November 2024.
Masyarakat, kata Ustaz Rahmat, banyak mengharapkan sebuah perubahan dari kontestasi Pilkada tahun ini. Perubahan itu mencakup kemajuan, keadilan, dan
kesejahteraan masyarakat.
"Kita bisa melihat bagaimana masyarakat sangat mendukung dan mengamati akan sosok yang menjadi pemimpin di daerah itu sendiri," ujarnya.
Kriteria Pemimpin Amanah dalam Islam
Ustaz Rahmat menjelaskan kriteria pemimpin amanah dalam
Islam. Kriteria tersebut ada dalam sebuah hadis.
"Bahwa pemimpin yang amanah, yang adil itu, bisa bertanggung jawab. Dia mempertanggungjawabkannya itu bukan hanya di dunia maupun di akhirat," ucapnya.
Seorang pemimpin yang amanah dipastikan memegang prinsip-prinsip keislaman, seperti keadilan, kebenaran, dan kejujuran. Ia juga harus mempunyai ilmu agar bisa membawa masyarakat ke jalan yang lebih benar.
"Istilah dalam Islam itu, Shiddiq (Jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan amanah), dan Fathonah (cerdas)," ungkap Ustaz Rahmat.