Sukabumi: Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, setiap harinya terpaksa melintasi jembatan yang nyaris putus akibat diterjang banjir. Para siswa terpaksa menyeberangi jembatan itu dengan bergelantungan agar bisa sampai ke sekolah.
Jembatan yang memiliki panjang 50 meter itu menghubungkan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Lengkong dan Kecamatan Jampang Tengah. Warga yang tinggal di kedua wilayah tersebut sudah menggunakan jembatan tersebut selama hampir satu bulan.
Salah satu siswa SD, Rafa Mubarok, mengatakan dirinya harus menggunakan jembatan rusak itu setiap harinya untuk menuju ke sekolah. Meskipun rasa cemas selalu menyelimutinya.
"Presiden Jokowi minta jembatan baru buat pergi ke sekolah," kata Rafa, dikutip Rabu, 24 Juli 2024.
Guru SDN Cibadak Leni Sumarni mengungkapkan kegelisahannya setiap kali dia melihat siswa didiknya berjalan di atas jembatan ini. Sayangnya tidak ada pilihan lain. Jembatan itu menjadi akses jalan terdekat untuk menuju ke sekolah
"Perasaan saya untuk melewati jalan ini hati berdebar-debar juga. Tidak tenang. Saya taku nyemplung atau anak saya itu takut ke bawah. Takut terjadi sesuatu," kata Leni.
Kepala Dusun 4 Neglasari Ruslan mengungkapkan akses jembatan ini sangat dibutuhkan sekali oleh warga. Meskipun rusak.
Selain pelajar SD, para petani juga sering melintasi jembatan tersebut setiap harinya. Jumlahnya sekitar 30 hingga 40 petani.
Jika jembatan itu ambruk, warga terpaksa harus memutar lebih jauh untuk menyeberang. Bisa mencapai satu jam jika menggunakan sepeda motor.
Warga berharap agar pemerintah bisa segera menaruh perhatian untuk memperbaiki jembatan. Supaya aktivitas pendidikan dan pertanian bisa berjalan normal tanpa harus memikirkan resiko yang tinggi.