2 November 2023 16:06
Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan mengawasi ketat gerak kelompok teroris menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini menyusul penangkapan 59 tersangka teroris sepanjang Oktober 2023.
"Tentunya kita siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul-betul kita awasi secara ketat," kata Kapolri di Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 1 November 2023.
Listyo membuka Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) yang dihadiri 569 anggota Polri di Ballroom Ritz-Carlton. Jenderal bintang empat ini mengatakan apel digelar untuk rapat menentukan potensi-potensi kerawanan di setiap tahapan. Baik tahapan pemilu maupun situasi global saat ini.
Listyo memastikan jajarannya akan menegakkan hukum bila agenda nasional terganggu. Seperti pesta demokrasi dan pembangunan menuju Indonesia emas 2045.
"Saya kira itu menjadi bagian tugas kita. Mudah-mudahan semuanya bisa kita laksanakan dengam baik dan semuanya bisa berjalan aman," ujarnya.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 59 tersangka teroris sepanjang Oktober 2023. Sebanyak 19 tersangka teroris ditangkap pada 2-23 Oktober 2023. Kemudian, 40 sisanya ditangkap pada 27-28 Oktober 2023.
Sebanyak 19 tersangka yang ditangkap pada 2-23 Oktober 2023 merupakan jaringan struktural dari Jamaah Islamiyah (JI). Identitas ke-19 tersangka ini tidak dirinci, namun mereka bukan sekadar simpatisan, melainkan orang-orang atau personel yang menduduki jabatan struktural di organisasi Jamaah Islamiyah.
Sementara itu, 40 tersangka teroris lainnya merupakan kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD) pimpinan AU yang menjadi pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS. Ke-40 orang tersebut terdiri dari 23 orang ditangkap di Jawa Barat, 11 orang diringkus di DKI Jakarta, enam orang ditangkap di Sulawesi Tengah. Mereka hendak melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian untuk mengganggu atau menggagalkan Pemilu 2024.
Seluruh tersangka terorisme ini telah ditahan. Mereka dipastikan akan diproses hukum. Detasemen berlambang burung hantu ini memastikan tidak akan lengah dengan aksi teror di Tanah Air.