Predator Harga Bisnis Ritel

23 October 2023 22:48

Pasar Jaya Tanah Abang kini tak lagi semarak. Pasar Tanah Abang yang biasanya penuh disesaki pembeli, kini hanya tinggal cerita. Pusat grosir tertua di Indonesia, sekaligus yang terbesar di Asia Tenggara kini hampir sekarat. 

Di kawasan blok A Tanah Abang, sebenarnya terdapat 7.833 kios. Namun kin yang beroperasi hanya 6 ribu kios. Kios-kios yang beroperasi di blok A terus bertumbangan sejak pandemi covid-19 melanda. 

Pemilik salah satu kios di Tanah Abang, Gusnedi, yang sudah berjualan 30 tahun mengatakan bahwa pedagang sekitar 3 tahun belakangan sejak pandemi sudah hampir terpuruk.  Menurutnya, kondisi ini jauh lebih buruk daripada krisis moneter tahun 1998. 

Pertengahan September 2023 lalu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memantau langsung ke Pasar Tanah Abang. Teten menyebut pemerintah perlu melihat kembali kebijakan untuk mengontrol masuknya barang konsumsi dari luar negeri demi mengamankan produk nasional. Sebab bagaimanapun, produk lokal tidak akan bisa bersaing dengan barang impor yang dijual murah meriah.

Dunia memang terus bertransformasi. Hampir semua aktivitas di zaman sekarang bisa dilakukan secara online, tidak terkecuali jual beli. Kini, semua orang bisa berjualan dimanapun dan kapan saja. Namun, teknologi yang memudahkan ini belum tentu menguntungkan semua pihak. 

Tiktok Shop adalah aplikasi belanja elektronik baru yang menempel di jaring sosial Tiktok. Tiktok shop ini mulai beroperasi di Indonesia sejak April 2021. Pedagang bisa menjual barang dagangannya dengan siaran langsung hingga berjam-jam.  Aplikasi ini juga memberikan beragam diskon. Harga jual juga bisa jauh lebih murah dibandingkan dengan harga toko. 

Kepada Realitas Metro TV, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut penutupan Tiktok Shop di Indonesia semata-mata menegakan aturan. Berbeda dengan negara lain yang menolak mati Tiktok Shop beroperasi, pemerintah hanya memintanya mengikuti aturan.

Meski begitu, Mendag Zulhas juga tidak menampik adanya dugaan praktik predatory pricing di balik gempuran produk murah Tiongkok.

Istilah bakar uang memang sudah tidak asing lagi bagi para pelaku Startup, tak terkecuali platform e-commerce. Demi menarik konsumen, sejumlah marketplace bakar uang memberikan diskon besar- besaran.

Perang harga dagang online versus offline hanyalah puncak gunung es yang terlihat di permukaan. Dugaan jual rugi hanyalah persoalan ikutan yang muncul belakangan. Namun di balik itu, ada persoalan yang jauh lebih besar tentang keberpihakan. 

Selama ini pemerintah abai memproteksi produksi di lumbung sendiri. Ujung-ujungnya baru kebakaran jenggot saat UMKM digerus produk impor. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Leah Alexis Laloan)