NEWSTICKER

Tag Result:

Predator Harga Bisnis Ritel

Predator Harga Bisnis Ritel

Nasional • 2 months ago

Pasar Jaya Tanah Abang kini tak lagi semarak. Pasar Tanah Abang yang biasanya penuh disesaki pembeli, kini hanya tinggal cerita. Pusat grosir tertua di Indonesia, sekaligus yang terbesar di Asia Tenggara kini hampir sekarat. 

Di kawasan blok A Tanah Abang, sebenarnya terdapat 7.833 kios. Namun kin yang beroperasi hanya 6 ribu kios. Kios-kios yang beroperasi di blok A terus bertumbangan sejak pandemi covid-19 melanda. 

Pemilik salah satu kios di Tanah Abang, Gusnedi, yang sudah berjualan 30 tahun mengatakan bahwa pedagang sekitar 3 tahun belakangan sejak pandemi sudah hampir terpuruk.  Menurutnya, kondisi ini jauh lebih buruk daripada krisis moneter tahun 1998. 

Pertengahan September 2023 lalu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memantau langsung ke Pasar Tanah Abang. Teten menyebut pemerintah perlu melihat kembali kebijakan untuk mengontrol masuknya barang konsumsi dari luar negeri demi mengamankan produk nasional. Sebab bagaimanapun, produk lokal tidak akan bisa bersaing dengan barang impor yang dijual murah meriah.

Dunia memang terus bertransformasi. Hampir semua aktivitas di zaman sekarang bisa dilakukan secara online, tidak terkecuali jual beli. Kini, semua orang bisa berjualan dimanapun dan kapan saja. Namun, teknologi yang memudahkan ini belum tentu menguntungkan semua pihak. 

Tiktok Shop adalah aplikasi belanja elektronik baru yang menempel di jaring sosial Tiktok. Tiktok shop ini mulai beroperasi di Indonesia sejak April 2021. Pedagang bisa menjual barang dagangannya dengan siaran langsung hingga berjam-jam.  Aplikasi ini juga memberikan beragam diskon. Harga jual juga bisa jauh lebih murah dibandingkan dengan harga toko. 

Kepada Realitas Metro TV, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut penutupan Tiktok Shop di Indonesia semata-mata menegakan aturan. Berbeda dengan negara lain yang menolak mati Tiktok Shop beroperasi, pemerintah hanya memintanya mengikuti aturan.

Meski begitu, Mendag Zulhas juga tidak menampik adanya dugaan praktik predatory pricing di balik gempuran produk murah Tiongkok.

Istilah bakar uang memang sudah tidak asing lagi bagi para pelaku Startup, tak terkecuali platform e-commerce. Demi menarik konsumen, sejumlah marketplace bakar uang memberikan diskon besar- besaran.

Perang harga dagang online versus offline hanyalah puncak gunung es yang terlihat di permukaan. Dugaan jual rugi hanyalah persoalan ikutan yang muncul belakangan. Namun di balik itu, ada persoalan yang jauh lebih besar tentang keberpihakan. 

Selama ini pemerintah abai memproteksi produksi di lumbung sendiri. Ujung-ujungnya baru kebakaran jenggot saat UMKM digerus produk impor. 

Sepekan TikTok Shop Ditutup, Pengunjung Tanah Abang Sedikit Meningkat

Sepekan TikTok Shop Ditutup, Pengunjung Tanah Abang Sedikit Meningkat

Ekonomi • 2 months ago

Jakarta: Sudah satu pekan semenjak pemerintah menutup TikTok Shop. Para pedagang merasa jumlah pengunjung mulai meningkat lagi di Tanah Abang. Meskipun tidak signifikan.

Hal itu berdampak juga pada penjualan barang dagangan mereka. Misalnya, Milda, salah satu pedagang di Tanah Abang. Dia mengaku ada sedikit peningkatan dalam penjualannya.

"Sekarang agak lumayan ramai," ujar Milda, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Hal yang sama juga dirasakan Reni. Dia mengaku barang dagangannya mulai dilirik setelah jumlah pengunjung di Tanah Abang mulai meningkat.

"Omzet juga ada sedikit kenaikan dibandingkan kemarin," kata Reni.

Di satu sisi, rezeki sepertinya belum menghampiri Halimah. Belum ada pengunjung yang tertarik membeli barang dagangannya. Baru sebatas melihat-lihat saja.

TikTok Shop resmi ditutup di Indonesia mulai pukul 17.00 WIB, Rabu 4 Oktober 2023. Pengguna TikTok Shop tidak bisa lagi bertransaksi di social commerce.

Penutupan TikTok Shop adalah tindak lanjut Permendag Nomor 31 Tahun 2023. Salah satu poin dalam Permendag adalah larangan jual beli di social commerce.

TikTok Shop kini hanya bisa untuk promosi. Transaksi masih bisa, tapi lewat platform berbeda. Sebelum ini pengguna TikTok Shop bisa promosi, memilih barang, lalu transaksi,





Bedah Editorial MI: Menyelamatkan UMKM Seutuhnya

Bedah Editorial MI: Menyelamatkan UMKM Seutuhnya

Nasional • 2 months ago

Penerbitan aturan untuk penjualan daring melalui media sosial (medsos) memang sudah semestinya. Sebagaimana semua jenis usaha di negara ini, aturan main harus jelas untuk menjaga iklim persaingan usaha. 

Namun, aturan yang tidak holistis hanya akan menjadi bumerang bagi pelaku usaha dalam negeri. Sementara itu, platform medsos dan e-commerce tetap beroperasi tanpa memberikan dampak signifikan terhadap pemasukan negara. 

Hal itulah yang patut dikhawatirkan dari revisi Permendag Nomor 50/2020 yang menurut Mendag Zulkifli Hasan, pada Senin (25/9) sore, akan segera ia tanda tangani. Langkah revisi Permendag 50/2020 sebenarnya sudah santer sejak Juli 2023. 

Revisi dinilai perlu segera dilakukan karena pemerintah melihat indikasi persaingan usaha yang tidak sehat akibat fitur penjualan di medsos. Harga barang di sana dinilai jauh lebih murah daripada toko konvensional karena tanpa pajak. Selain itu, barang-barang tersebut diyakini barang impor. 

Saat ini, revisi yang disebut pemerintah ialah mempertegas batasan e-commerce, keharusan memiliki izin usaha, dan membayar pajak. Belanja melalui social commerce juga akan dikenai pajak. 

Kini, sedikit revisi permendag yang baru diungkap hanyalah pemisahan medsos dengan e-commerce. Hal itu pun ditegaskan oleh Presiden Jokowi. Medsos hanya dapat menjadi sarana promosi. 

Jikalau memang hanya itu senjata andalan pemerintah, patut kita katakan revisi itu bagai macan ompong. Pemisahan medsos dengan e-commerce tidak menjamin terciptanya persaingan usaha yang sehat, apalagi menyelamatkan UMKM. 

Dengan begitu cepat dan lihainya perkembangan teknologi digital, tidak akan butuh waktu lama sampai platform-platform medsos dan e-commerce akan membuat fitur baru yang memanfaatkan celah aturan. Tiktok, sebagai medsos yang paling disorot, mengoperasikan fitur Tiktok Shop di Indonesia sejak 2021. 

Bahkan, sebelum Tiktok Shop, penjualan dan berbelanja langsung melalui medsos sudah lama diakomodasi Facebook dan Instagram. Fitur penjualan melalui medsos nyatanya memang sangat dimanfaatkan pelaku usaha Tanah Air, baik yang UMKM hingga yang raksasa. Tiktok mengeklaim Tiktok Shop dimanfaatkan 6 juta penjual Indonesia, yakni 2 juta di antaranya ialah UMKM. 

Kini, ketika hal itu dilarang, tidak mengherankan tagar #Kamiumkmditiktok ramai di lini masa sebagai wujud protes. Di sisi lain, ke depan tidak ada jaminan jika barang yang dipromosikan di Tiktok bukanlah barang impor. 

Kita pun akan sangat sulit mencegah masyarakat memanfaatkan fitur karena kehidupan digital memang sudah zamannya. Sebab itu, tidak ada jaminan pula jika pembeli akan kembali datang ke toko-toko konvensional, termasuk Tanah Abang. 

Oleh sebab itu, pemerintah semestinya membuat aturan yang lebih holistis dan tegas melalui penerapan pajak. Bahkan, pemerintah dapat menerapkan bea tambahan bagi penjualan barang impor. Dengan cara itu, pemerintah bisa membuat iklim persaingan sehat sekaligus menambah kas negara. 

Sementara itu, soal penyelamatan UMKM, pemerintah harus menggunakan cara lainnya. Mulai pelatihan teknik penjualan dari hingga menciptakan ekosistem yang memudahkan promosi UMKM, khususnya oleh para influencer. 

Harus kita akui salah satu faktor yang membuat produk atau brand begitu laris manis di social commerce ialah kehadiran selebritas sebagai tenaga penjual ataupun brand ambassador. Sayangnya, tidak sedikit selebritas dalam negeri yang tidak memiliki kepekaan akan produk dalam negeri, malah mereka begitu bangga memakai produk luar dan dijadikan layaknya standar hidup. 

Melindungi UMKM jangan parsial. Perlindungannya harus dari hulu sampai hilir. 

Data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional sebesar 60,5%. Data itu menunjukkan bahwa UMKM ialah pilar dan saka guru perekonomian nasional. Selamatkan UMKM dengan menciptakan ekosistem yang kondusif di Tanah Air.

Efek Domino Tenabang

Efek Domino Tenabang

Nasional • 2 months ago

Pasar Tradisional Vs Live Shopping, Mana Lebih Untung?

Pasar Tradisional Vs Live Shopping, Mana Lebih Untung?

Ekonomi • 3 months ago

Jakarta: Live shopping menjadi fenomena yang kini digemari oleh masyarakat dalam melakukan jual beli dan bisa mendapat keuntungan berlipat. Namun di sisi lain, jual beli daring itu membuat pasar tradisional semakin terpuruk kalah bersaing.

Dampak negatif live shopping bahkan juga terlihat di Pasar Tanah Abang yang menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara. Tanah Abang belakangan terlihat sepi ditinggal penyewa karena sebagian besar pembeli memilih belanja online.

Omset pedagang Pasar Tanah Abang menurun hingga mencapai 80 persen. Sebelumnya pedagang bisa mendapat omset mencapai Rp50 juta kini hanya mendapat omset terbaik Rp10 juta per hari. 

Para pembeli merasa lebih diuntungkan dengan berbelanja online karena tidak perlu datang langsung ke toko untuk mencari barang yang ingin dibeli. Selain itu harga di pasar online bisa lebih murah dengan belanja ke pasar.

Terpuruknya pasar tradisional dimulai sejak pandemi covid-19 yang melanda pada tahun 2019 lalu. Hal itu dibarengi dengan tren berbelanja melalui aplikasi belanja online atau marketplace yang bisa dilakukan dari mana saja.

Pedagang Tanah Abang Jualan via Live Streaming, Penonton Cuma 2

Pedagang Tanah Abang Jualan via Live Streaming, Penonton Cuma 2

Ekonomi • 3 months ago

Jakarta: Beberapa pedagang di Tanah Abang mencoba mengikuti berjualan dengan cara live streaming di media sosial (medsos). Cara ini menjadi tren utama saat ini dalam berjualan. 

Pedagang baju, Siti Rosita, misalnya. Lantaran jumlah pengunjung semakin sepi ke Tanah Abang, maka dia pun berjualan secara daring melalui live streaming. Berharap banjir pesanan, ternyata tetap nihil pesanan.

Minimnya pesanan disebabkan jumlah penonton yang sangat sedikit. Rata-rata dua penonton. Kalah jauh dengan para influencer dan selebriti yang memiliki ratusan ribu pengikut.

"Kalah sama artis-artis gitu ya. Mereka pada kayak banting harga. Baju dan kaos kardigan gitu," kata Siti, kepada Metro TV, Jumat, 22 September 2023.

Siti sebenarnya juga sudah banting harga. Rata-rata harga baju yang dijualnya dibanderol Rp250 ribu. Ketika dijual melalui live streaming, harganya turun menjadi Rp180 ribu.

Namun, akun Siti kelihatannya masih belum populer dan belum menerapkan strategi yang tepat, sehingga akunnya belum bisa terbaca maksimal melalui algoritma agar muncul di halaman utama.

Sepi Sejak Lebaran

Tanah Abang mulai sepi dikunjungi sejak Lebaran. Diyakini para konsumen mulai beralih membeli barang secara daring. Meskipun Tanah Abang ramai saat akhir pekan, namun mayoritas hanya jalan-jalan.

"Pengunjung ada tapi masih banyakan jalan-jalan doang. Setelah Lebaran drastis lah," ujar Herman, pedagang di Tanah Abang.

Pedagang Tanah Abang lainnya, Arka, mengamini apa yang disampaikan Herman. Para pengunjung hanya melihat-lihat saja pada akhir pekan. Hal ini sudah dirsakan dalam beberapa bulan belakangan.

"Ramainya akhir pekan saja. Setelah akhir pekan kembali sepi lagi," ucap Arka.

Pedagang Pasar Kalah dengan Artis dan Influencer

Pedagang Pasar Kalah dengan Artis dan Influencer

Nasional • 3 months ago

Pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku omset dagangannya menurun drastis karena gempuran barang impor yang diperdagangkan dengan harga murah pada social commerce (s-commerce). Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan fenomena artis dan influencer yang berualan live di s-commerce serta memberi promo untuk memancing user bertransaksi. 

Blok A dan blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat terlihat sepi. Blok A dan B Pasar Tanah Abang biasanya menjadi area paling ramai pengunjung, namun kini terlihat banyak kios yang tutup permanen karena adanya persaingan dagang dengan pedagang online.

Kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi juga menyebabkan banyak pedagang yang banting setir menjadi berjualan online. Selain kios yang tutup, jumlah pembeli yang datang ke pasar pusat grosir terbesar di Asia Tenggara ini pun hanya bisa dihitung jari. 

Para pedagang di Pasar Tanah Abang menyebut, kondisi sepi pembeli sudah teradi selama tiga bulan terakhir atau setelah akhir Juni 2023. Kondisi sepi pembeli menyebabkan para pedagang kehilangan omset hingga 80%. 

Tren Belanja Online Penyebab Tanah Abang Sepi?

Tren Belanja Online Penyebab Tanah Abang Sepi?

Nasional • 3 months ago

Pasar Tanah Abang sepi, diduga kuat karena konsumen beralih ke belanja online, baik ke e-commerce, maupun social commerce. 

Diketahui, pengguna internet di Indonesia naik signifikan, terutama sejak pandemi covid-19 yaitu dari 2020-2023. Bedasarkan data we are social, kenaikan pengguna internet sampai 62 juta jiwa, yakni di 2023 sebanyak 212,9 juta jiwa. 

Selama pandemi covid-19 masyarakat terpaksa melakukan komunikasi dan aktivitas melalui layanan digital, sehingga tidak heran jika pengguna internet naik signifikan selama 4 tahun terakhir. 

Survei Google di 2022, 89% pengguna internet di perkotaan telah menggunakan e-commerce. Dari survei juga terlihat niat penggua e-commerce selama 12 bulan mendatang setelah dilakukan survei dan menunjukan 50% masyarakat berniat menggunakan e-commerce dengan frekuensi yang sama, 32% masyarakat berniat lebih banyak menggunakan e-commerce dan 18?rniat mengurangi penggunaan e-commerce. 

Bedah Editorial MI - Pemerintah Gagap Pedagang Meratap

Bedah Editorial MI - Pemerintah Gagap Pedagang Meratap

Ekonomi • 3 months ago

Ibarat dinosaurus, sejumlah pusat perbelanjaan legendaris di Tanah Air kini terancam musnah, seperti Pasar Tanah Abang, Mangga Dua, dan Roxi.

Bak perdebatan telur dan ayam, pedagang memilih menutup toko karena sepinya pengunjung. Manusia sebagai makhluk ekonomi tentu berpikir rasional. Memaksakan membuka usaha dengan membayar sewa kios, cicilan, dan upah karyawan, tetapi merugi. Atau, pilihan mereka ialah mengakhiri usaha sembari menanti situasi membaik.

Di sisi lain, pengunjung enggan mendatangi pusat perbelanjaan lantaran banyak gerai toko yang tutup. Padahal, di kala situasi normal, pengunjung bisa memadati kawasan Tanah Abang dan pusat grosir lainnya untuk sekadar melihat-lihat hingga memborong beragam barang.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memperkirakan penjualan di Tanah Abang turun lebih dari 50%. Biang masalah kekalahan pusat grosir busana terbesar di Asia Tenggara itu ialah kalah saing dengan produk asal luar negeri yang dijual lebih murah lewat platform daring.

Ditambah lagi, pandemi covid-19 mempercepat penggunaan platform digital di berbagai lini kehidupan. Hanya, munculnya kehidupan di dunia digital ternyata justru mematikan usaha mikro kecil menengah (UMKM) secara perlahan, tapi pasti.

Sebagian orang menganggap kemampuan beradaptasi di era digitalisasi akan menjadi kata kunci bagi pelaku usaha untuk mampu bertahan agar tidak menjadi dinosaurus. Hanya, musuh UMKM bukan hanya kehadiran dunia digital. Mereka tidak mungkin mampu bertahan menghadapi pemain kakap yang berani untuk menjual rugi demi merusak pasar.

Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun menegaskan sikap pemerintah untuk melindungi pelaku UMKM Indonesia. Alhasil, mereka akan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020 tentang Perdagangan Digital agar bisa memberi perlakuan yang sama antara produk lokal dan impor.

Semisal, pengenaan pajak yang sama terhadap produk yang dijual di platform digital atau social commerce, baik lokal maupun impor. Selain itu, membatasi batas minimum harga barang impor yang bisa dijual di platform daring.

Hanya, di saat lebih dari separuh pedagang Tanah Abang gulung tikar, pemerintah masih berkutat di harmonisasi revisi peraturan itu.

Pelaku usaha tidak butuh mengetahui proses harmonisasi. Mereka memerlukan kepastian mengenai regulasi yang mampu melindungi.

Pemerintah seakan tidak sigap menghadapi perkembangan platform digital. Kelambanan menyusun aturan tidak akan menghentikan pelaku usaha kecil yang harus menghentikan usaha mereka. Di sisi lain, serbuan barang impor murah di platform digital juga akan terus berlangsung.

Janji ataupun rencana pemerintah melindungi pelaku UMKM ialah berbicara mengenai masa depan. Rencana atau angan-angan seputar UMKM juga amat manis. Semanis janji kampanye di masa pemilu.

Presiden Joko Widodo pernah berjanji akan mengajak DPR untuk membuat omnibus law untuk melindungi UMKM sehingga puluhan undang-undang yang menghambat pengembangan UMKM akan sekaligus direvisi. Hanya, perkataan yang diungkapkan pada 20 Oktober 2019 tidak kunjung terealisasi.

Selain itu, pemerintah berencana membuat produk pelaku usaha mikro masuk dalam global value chain dan menyubsitusi barang impor. Dengan kata lain, hasil produksi pelaku usaha mikro anak bangsa bisa diekspor ke negeri lain. Cita-cita yang sudah didengungkan sejak masa kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla berhadapan dengan fakta kekinian yang berada di posisi 180 derajat.

Boro-boro mau ekspor. Pelaku usaha di pusat perdagangan legendaris di Tanah Air justru sedang menghadapi kematian. Jangankan menyubsitusi barang impor. Produk anak bangsa kian terpojokkan oleh kehadiran barang dari luar negeri beserta permainan harga mereka.

Pemerintah Gagap Pedagang Meratap

Pemerintah Gagap Pedagang Meratap

Nasional • 3 months ago

Menteri Koperasi & UKM Sidak ke Tanah Abang

Menteri Koperasi & UKM Sidak ke Tanah Abang

Nasional • 3 months ago

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop dan UKM) Teten Masduki meninjau Pasar Tanah Abang Blok A, mendapati sepinya Pasar Tanah Abang dan omzet pedagang yang turun drastis. Penjualan di pusat grosir busana terbesar di Asia Tenggara itu turun lebih dari 50 persen akibat kalah saing dengan produk asal luar negeri yang dijual lebih murah lewat platform daring.

"Saya berkunjung ke Pasar Tanah Abang karena saya sudah mendengar cukup terdampak. Tadi saya sudah keliling, saya juga sudah tanya-tanya, penurunannya rata-rata di atas 50 persen," kata Teten saat meninjau Pasar Tanah Abang Blok A Jakarta, dilansir Media Indonesia, Rabu, 20 September 2023.

Ia mendapat laporan sebenarnya para pedagang di Pasar Tanah Abang sudah bertransformasi digital dengan menjual dagangan mereka secara daring. Namun, para pedagang tetap gagal bersaing karena barang impor yang dijual di platform daring harganya jauh lebih murah.

Terkait kondisi itu, Teten menegaskan pihaknya menekankan pentingnya perlindungan terhadap ekonomi domestik, termasuk bagi para pelaku UMKM. Salah satunya melalui keberpihakan regulasi di bidang transformasi digital, termasuk kebijakan investasi, kebijakan perdagangan, dan kebijakan persaingan usaha.

Pihaknya berharap pemerintah bekerja sama dengan beberapa aplikasi, seperti Tiktok, Shopee, dan beberapa aplikasi lainnya untuk dapat mendorong agar algoritma pedagang-pedagang UMKM dapat diperkuat.

"Kami yakin jika ada keberpihakan pemerintah yang mendorong aplikasi-aplikasi itu mengutamakan UMKM atau produk dalam negeri kita, itu akan membantu UMKM untuk bertahan," ujar Teten.

Ia tak menampik harga produk dari luar negeri jauh lebih murah ketimbang produk dalam negeri.

Senjakala Pasar Tanah Abang

Senjakala Pasar Tanah Abang

Nasional • 3 months ago

Pasar Tanah Abang Kini Sepi Pengunjung

Pasar Tanah Abang Kini Sepi Pengunjung

Nasional • 3 months ago

Pasar Tanah Abang, Jakarta nampak sepi pengunjung. Hal tersebut disebabkan dampak pandemi Covid-19 dan saat ini masyarakat banyak yang beralih ke toko online (Ecommerce).

Pedagang mengeluhkan sepinya pengunjung yang datang ke Tanah Abang. Diketahui, sepinya pengunjung disebabkan oleh hadirnya pandemi covid-19. Saat pandemi masyarakat diimbau untuk tetap dirumah, maka dari itu masyarakat mulai beralib belanja online di ecommerce dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar. 

Penjual berharap adanya langkah pemerintah untuk membatasi penjualan terutama di ecommerce agar tidak menjatuhkan harga pasar. Tak hanya itu, penjual juga berharap agar pengunjung dapat kembali membeli langsung ke Pasar Tanah Abang.

Pasar Kambing Tanah Abang Kebakaran

Pasar Kambing Tanah Abang Kebakaran

Nasional • 4 months ago

Blok G Pasar Tanah Abang Direvitalisasi

Blok G Pasar Tanah Abang Direvitalisasi

Nasional • 5 months ago

Sejarah Blok G Tanah Abang

Sejarah Blok G Tanah Abang

Nasional • 5 months ago

Blok G Tanah Abang diresmikan Presiden Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2 September 2013. 

Blok G Tanah Abang dibangun sebagai wadah bagi para pedagang kaki lima (PKL). Pedagang pernah mengeluhkan sepi pengunjung di Blok G. Karena itu, kios mulai ditinggalkan para pedagang. 

Blok G digunakan sebagai tempat prostitusi dan judi. Saat ini, Blok G diduga menjadi sarang premanisme dan tempat 'nyabu'. 

Kondisi Blok G Tanah Abang Kini

Kondisi Blok G Tanah Abang Kini

Nasional • 5 months ago

Salah satu pusat perdagangan di Jakarta, Blok G Tanah Abang, akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media sosial setelah sempat tutup sejak 2019. 

Berdasarkan laporan warga, adanya dugaan aksi premanisme dan kriminalitas di Blok G Tanah Abang. Bahkan, hasil pengecekan Polres Jakarta Pusat dan laporan sejumlah masyarakat, ada botol minum bekas dan sedotan untuk memakai sabu di tempat tersebut. 

Di lantai pertama Blok G Tanah Abang, beberapa pedagang masih berjualan. Namun, di lantai 2 dan 3, semua tempat sudah ditutup. Kondisi lantai 2 dan 3 tampak kotor dan muncul bau yang tidak sedap. Berdasarkan informasi, hanya empat petugas kebersihan saja yang mengelola gedung empat lantai tersebut. 

Stasiun Tanah Abang Dipadati Penumpang Pulang Belanja Baju Lebaran

Stasiun Tanah Abang Dipadati Penumpang Pulang Belanja Baju Lebaran

Nasional • 8 months ago

Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (9/4/2023). Kebanyakan penumpang merupakan pengunjung Pasar Tanah Abang usai berbelanja membeli keperluan lebaran.

Inilah kepadatan yang terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Kepadatan penumpang sudah mulai nampak sejak ruang masuk ke stasiun.

Memasuki peron kereta, kondisi calon penumpang semakin padat. Petugas keamanan dikerahkan untuk menertibkan barisan penumpang yang menumpuk.

Penumpang di Stasiun Tanah Abang ini didominasi warga yang membawa tas belanjaan di tambah para pekerja yang hendak pulang.

Para penumpang mengaku memilih naik kereta api karena cepat dan murah meskipun berdesakan serta berdiri di dalam gerbong.

Dua Minggu Jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Dua Minggu Jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Nasional • 8 months ago

Dua minggu jelang Hari Raya Idulfitri, Pasar Tanah Abang nampak ramai pengunjung, Minggu (9/4/2023). 

Toko busana pakaian muslim di Pasar Tanah Abang banyak diburu pengunjung yang akan membeli baju muslim lebaran. Mayoritas masyarakat membeli gamis sebagai baju lebaran mereka.

Salah satu penjual di Pasar Tanah Abang Fitri mengatakan, model baju lebaran yang akan menjadi tren yakni baju gamis.

Harga dari baju yang dijual di pasar ini pun bervariatif dimulai dari Rp170 ribu. Namun, pembeli dapat mendapatkan harga lebih murah jika membeli pakaian secara grosir.

Jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang Dipadati Pengunjung

Jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang Dipadati Pengunjung

Nasional • 8 months ago

Pasar Tanah Abang dipadati pengunjung dua pekan jelang Lebaran mencari pakaian dan perlengkapan hari raya.

Para pengunjung berburu pakaian mulai dari baju koko, gamis, kerudung, mukena dan berbagai macam jenis pakaian lainnya.

Salah satu penjual baju Syakil mengatakan, saat awal Ramadan belum ada peningkatan pengunjung namun dua pekan menjelang lebaran peningkatan pengunjung mulai terjadi.

Ia juga mengatakan omzet penjualan juga meningkat sebanyak 20% menjelang Lebaran dibandingkan tahun sebelumnya.