22 May 2024 09:19
Para aktivis dan pegiat hak asasi manusia (HAM) melakukan aksi instalansi peringatan 26 tahun Reformasi, serta napak tilas pelanggaran HAM era Orde Baru. Aksi ini turut menyoroti merosotnya demokrasi yang terjadi terhadap pemerintaah saat ini.
Para aktivis dan pegiat HAM melaksanakan instalasi dan pameran memperingatu 26 tahun Reformasi yang terjadi sejak Orde Baru, Selasa siang, 21 Mei 2024. Aksi ini menunjukan 2.000 tengkorak dan 1.000 kuburan sebagai simbol memperingati sejumlah kasus pelanggaran HAM yang terjadi sejak Orde Baru.
Ketua panitia sekaligus aktivis 98 Ubedillah Badrun turut menyoroti berjalannya pemerintahan saat ini. Ia menilai selama 26 tahun era Reformasi, telah terjadi degradasi nilai demokrasi di periode pemerintahan saat ini.
Hal itu ditandai dari nilai demokrasi yang merosot, korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela, hingga penerapan hak asasi manusia (HAM) yang memburuk. Ia juga turut menyoroti indeks kebebasan sipil yang skornya hanya 5,59 yang menjadi indikasi masa demokrasi Indonesia yang terburuk sejak Reformasi.
Baca juga: Editorial Malam - Reformasi Jangan Disuntik Mati |