Pengamat Sebut PBB Perlu Gerakkan Dewan Keamanan Cegah Eskalasi Perang

2 October 2024 21:29

Pengamat intelejen, keamanan, dan terorisme Stanislaus Riyanta menyebut PBB perlu menginisiasi kesepakatan melalui Dewan Keamanan (DK) mengenai eskalasi konflik antara Israel dengan sejumlah negara Timur Tengah. Apabila seluruh pihak dapat menyamakan persepsi kemanusiaan, maka gencatan senjata dapat diwujudkan.

“Saya kira perlu ada suatu kesepakatan-kesepakatan yang di bisa diinisiasi oleh PBB mengajak dewan keamanannya dan negara-negara besar untuk sepakat bahwa semua berpihak kepada kemanusiaan dan mengakhiri konfrontasi dan perang sehingga ketika semua berpihak kepada kemanusiaan maka solusinya adalah pertama kali adalah gencatan senjata,” ungkap Stanislaus Riyanta dalam Program Newsline, Metro Tv, Rabu 2 Oktober 2024.
 

Baca: Hizbullah Laporkan Bentrokan dengan Tentara Israel yang Menyusup ke Wilayahnya

Menurutnya perundingan tidak akan bisa dilakukan ketika masih terjadi eskalasi serangan antar kubu. “Ketika terjadi eskalasi konflik maka sulit terwujud perundingan. Tapi ketika ada gencatan senjata kemudian situasinya tidak saling berhadapan komotasi itu baru bisa dilakukan perundingan langkah-langkah perundingan. Berikutnya baru ditentukan siapa siapa penengahnya, siapa pendampingnya,” tutur Riyanta.
 
Riyanta mengatakan yang paling penting saat ini adalah mengadakan perundingan antar negara konflik untuk tercapainya gencatan senjata. “Yang penting adalah bersatu kemudian memaksa menekan supaya terjadi gencatan senjata,” ucap Riyanta
 
Baca: Kedubes Iran: Wajar Kami Membela Diri dari Tindakan Israel

Riyanta menuturkan ada dua faktor pendukung terwujudnya gencatan senjata. “Ada dua hal sebenarnya karena karena negara besar Amerika masih sangat berpihak kepada Israel. Yang kedua biasanya menunggu korban ketika korban lebih besar negara-negara baru sadar bahwa ini perlu di dihentikan. Tetapi seharusnya kita tidak menunggu itu. Tidak perlu menunggu adanya korban lebih besar. Satu jiwa pun cukup, cukup. Itu merupakan suatu korban yang sangat signifikan jadi harus segera diakhiri,” ucap Riyanta.
 
Riyanta menyebut Amerika Serikat (AS) harus menyatakan bahwa gencatan senjata dilakukan. Namun apabila AS masih menyatakan ingin mendukung Israel, dirinya mengira akan sulit terwujud. “Gencatan senjata kuncinya di Amerika dan PBB,” jelas Riyanta.
 
Riyanta menyebutkan eskalasi konflik di Timur Tengah dapat berdampak pada Indonesia. “Banyak warga Indonesia yang ada di Timur Tengah bekerja, kemudian juga mungkin melakukan kunjungan-kunjungan.  Selain itu harga minyak terutama secara ekonomi pasti ini akan akan akan terpengaruh akan terkoreksi dengan adanya adanya konflik ini. Jadi kita harus hati-hati, tapi saya yakin pemerintah sudah punya skenario-skenario terbaik untuk mengantisipasi ini,” ujar Riyanta.
  
Riyanta mengatakan pentingnya menjada situasi dalam negeri agar tidak terseret politik luar negeri khususnya Timur Tengah.
 
“Dan yang paling penting sebenarnya adalah kita menjaga situasi dalam negeri supaya tidak terpengaruh termasuk situasi politik. Kita lihat ada kubu-kubuan di kita ada yang mendukung A ada yang mendukung pihak B. Saya kira sangat tidak produktif jadi kita percayakan kepada pemerintah. Kita mendukung  perdamaian, kita mendukung segera diakhiri perang sehingga terjadi pedamaian di Timur Tengah,” imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)