Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK) akan memaksimalkan strategi kampanye dalam tiga minggu menjelang Pilkada Jakarta 2024. Kampanye yang paling intensif dilakukan RK ialah dengan menyapa warga.
"Dalam kajiannya, warga itu paling suka kalau ketemu langsung karena ada kontak mata, ada salaman dan lain sebagainya. Sehingga lebih konkret dan biasanya setelah blusukan, mereka membicarakan di WA RW-nya, di kelompoknya," kata RK dalam tayangan Newsline, Metro TV, Kamis, 7 November 2024.
Menurut RK, dampak blusukan sangat luar biasa, hanya membutuhkan fisik yang prima. Apalagi, RK mengaku sering dicubit ibu-ibu hingga lebam.
RK juga membagi tugas kampanye dengan wakilnya,
Suswono. Jika ia berkampanye di Jakarta Utara, maka Suswono akan berkampanye di Jakarta Selatan. Begitu pula sebaliknya.
"Istri saya, ibu Atalia juga bantu di beberapa segmen yang saya enggak bisa hadir, istri saya juga mengkampanyekan suaminya," ucapnya.
Dengan terjun langsung ke masyarakat, RK mengaku sudah mengetahui seluk-beluk permasalahan masyarakat Jakarta. Ia mengungkap tiap segmen memiliki permasalahan masing-masing.
"Kalau menengah ke bawah rata-rata urusan subsidi. Jadi saya bilang 'Ibu tahun depan sekolah di swasta SD sampai SMA akan kita gratiskan', kemudian buat RT/RW dinaikkan operasionalnya dan dana kehormatan. Kalau RT jadi Rp4 juta, kalau RW jadi Rp5 jutaan. Kira-kira begitu," ungkapnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu berjanji akan mempertahankan program peninggalan dari Gubernur Jakarta sebelumnya. Salah satunya program Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Bagi yang butuh modal usaha, kita ada solusinya, namanya kredit kelompok, kredit mesra, enggak pakai agunan. Jadi ibu-ibu di level bawah yang enggak punya motor itu bisa, syaratnya minimal berlima," ujar RK.
Selain itu, RK juga akan membuat program hunian murah di atas pasar dan stasiun untuk warga yang tidak memiliki rumah. Program itu diprediksi terbangun selama lima tahun ke depan.
"Tapi kalau menengah atas secara umum kemacetan, polusi, banjir," ujarnya.
Untuk mengatasi banjir, RK akan menyelesaikannya dengan cara berbeda-beda. Jika banjir terjadi di wilayah utara, maka solusinya adalah pembangunan
giant sea wall. Jika banjir terjadi di tengah Jakarta, maka ia akan mengaudit gorong-gorong dan sumber resapan air. Program naturalisasi di 13 sungai juga akan dikebut untuk mengatasi banjir Jakarta.
"Kalau banjirnya dari Bogor kita akan memperbanyak parkir air. Jadi kami solusinya membeli lahan, kemudian lahannya dijadikan waduk-waduk kecil, sehingga sebelum air ngegelontor ke Jakarta, ditahan dulu, parkir beberapa jam di tempat-tempat tampungan air yang kita hadirkan dalam lima tahun ke depan," jelasnya.
Sementara untuk mengatasi kemacetan, RK akan memperluas rute Transjakarta, hingga memperbanyak LRT dan MRT. JakLingko juga akan diperluas sampai ke RT-RT.
"Tapi kita ngatasin kemacetan juga dengan ideologi baru yaitu mengurangi pergerakan. Bisa enggak warga Jakarta hidup produktif? Penghasilannya sama tapi enggak banyak terlalu jauh. Itu dengan membangun pusat-pusat bisnis, tidak di pusat kota," kata RK.
"Sehingga orang di Jakarta Barat ada pilihan
ngelamar kerjanya tidak selalu ke Sudirman-Thamrin,
ngelamar kerjanya ke CBD yang ada di barat, orang selatan melamar kerjanya ada pilihan, itu kan
ngurangin pergerakan. Sehingga
crossing antar wilayah yang bikin macet bisa kita kurangi," sambungnya.