15 June 2023 12:58
Pakar hukum tata negara Margarito Kamis mengungkapkan bahwa potensi money politic atau politik uang lebih besar di sistem pemilu proporsional tertutup. Menurutnya, yang diuntungkan jika sistem pemilu diganti adalah bos partai.
"Rakyat milih A ternyata yang dikirim ke sana bisa bukan A, tapi B. Siapa B itu? B dipilih oleh partai, padahal kita milih A bukan B, yang rugi rakyat, yang untung bos partai," kata Margarito Kamis dalam tayangan Breaking News, Metro TV, Kamis (15/6/2023).
Margarito menilai penolakan sistem pemilu proporsional tertutup dilakukan rasional. Sebelumnya, banyak yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup pada 2004 silam.
"Kita ini mau menghargai rakyat atau enggak? itu poinnya. Kalau pemilu diganti artinya tidak menghargai rakyat," ujar Margarito.
"Kalau sudah dikabulkan mejadi tertutup, Anda tidak punya pilihan lain selain harus tunduk, taat, dan melaksanakan putusan MK, karena itu menjadi hukum serta merta dengan segala kelemahannya," sambungnya.
Margarito menambahkan bahwa partai politik hanya alat untuk rakyat memilih. Mereka menyediakan orang untuk dipilih oleh rakyat.