Perjalanan Korban Banjir Aceh Jalan Kaki Tiga Hari Menembus Daerah Terisolasi

5 December 2025 14:27

Syahrul Rizal, seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) asal Kabupaten Bireuen, Aceh, membagikan kisah perjuangannya menempuh perjalanan ekstrem selama tiga hari pascabencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Syahrul berhasil kembali setelah melewati jalur yang sangat ekstrem dan terisolasi, mengungkap kondisi kerusakan parah dan kelangkaan logistik di lokasi bencana.

Syahrul berhasil kembali setelah melewati jalur yang sangat ekstrem dan terisolasi, mengungkap kondisi kerusakan parah dan kelangkaan logistik di lokasi bencana.

Dalam laporannya, Syahrul menyebutkan sejumlah kawasan di Bener Meriah dan Aceh Tengah mengalami kerusakan yang sangat parah akibat banjir bandang dan tanah longsor. Jalanan yang putus juga membuat beberapa titik lumpuh total, membuat terbatasnya logistik yang bisa disalurkan.

Perjalanan Syahrul Menembus Isolasi

Syahrul menceritakan perjalanannya berawal dari Takengon selama satu hari. Kemudian ia sempat singgah di Kecamatan Bukit Kabupaten Benar Meriah selama 1 malam. 

Lalu Syahrul melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Permata. Di Kecamatan Permata, Syahrul kembali menginap semalam baru kemudian dirinya bisa bergerak dari Buntul ke Gunung Salak menggunakan sepeda motor warga. 
 
Baca juga: Polda Riau Terjunkan 60 Konselor untuk Pulihkan Psikologis Korban Bencana di Agam

Syahrul menyebutkan kondisi di sepanjang jalan kawasan Aceh Tengah dan Benar Meria mengalami kerusakan yang sangat parah. Jalanan yang putus juga membuat beberapa titik lumpuh total membuat terbatasnya logistik yang bisa disalurkan.

Tentu dengan terbatasnya penyaluran logistik berimbas pada banyaknya warga korban banjir dan longsor yang mulai kelaparan dan banyak yang mulai mengalami sakit.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggie Meidyana)