Sri Mulyani Buka Suara Usai Rumahnya Dijarah Massa

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati buka suara usai rumahnya menjadi sasaran penjarahan massa yang tidak dikenal pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Ia tak banyak memberikan ekspresi.

Dalam unggahannya di akun Instagramnya, Sri Mulyani meminta agar masyarakat Indonesia menjaga dan membangun Indonesia bersama. Termasuk dengan tidak merusak, membakar, menjarah, memfitnah, memecahbelah, kebencian, kesombongan, dan melukai. 

Sri Mulyani pun seolah memberi sinyal tak akan mundur dari jajaran Kabinet Merah Putih. Ia juga menyampaikan permohonan maafnya karena pemerintah masih banyak kekurangan dan akan melakukan perbaikan terus-menerus. 
 

Baca juga: Polri Selidiki Penjarahan di Rumah Sri Mulyani hingga Ahmad Sahroni

Sebagai pejabat negara, Sri Mulyani disumpah untuk menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang. Ia mengklaim rangkaian aturan tersebut disusun dengan melibatkan pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan partisipasi masyarakat secara terbuka dan transparan. Oleh karena itu, apabila tidak puas dan hak konstitusi dilanggar undang-undang, maka publik bisa mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Konstitusi. 

Selain itu, bila pelaksanaan undang-undang menyimpang, maka publik dapat membawa perkara ke pengadilan hingga Mahkamah Agung. Menurutnya, langkah seperti itu yang mencerminkan sistem demokrasi Indonesia yang beradab.