Motif Penembakan Brutal WN Australia di Bali Masih Misteri

19 June 2025 21:33

Polisi hanya butuh waktu 3x24 jam untuk membekuk pelaku penembakan dua Warga Negara (WN) Australia yang terjadi di Villa Casa Santisya, Badung, Bali. Di sisi lain, motif pembunuhan warga negara asing itu masih menjadi misteri.

Tim gabungan polisi berhasil menelusuri jejak tiga pelaku yang hendak kabur usai penembakan brutal terhadap korban Zivan Ratmanovic (33) meninggal dunia dan rekannya Sanar Ghanim (34) korban luka. Penangkapan pelaku hanya berbekal rekaman CCTV, barang bukti big hammer, dan bukti lainnya di lokasi kejadian. 

Ketiga pelaku, yakni Jenson Darcy Francesco (27), Tupou Paea Middlemore (26), serta Mevlut Coskun (22) terdeteksi hendak melarikan diri berpindah tempat. Ketiganya bahkan menyewa sejumlah kendaraan motor dan mobil untuk meninggalkan Bali.

Setelah Dirjen Imigrasi melakukan pencekalan terhadap tiga orang tersebut, didapati tersangka Jenson berada di Hotel Sheraton, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sedangkan Tupau dan Coskun ditangkap di pesawat Singapura saat hendak menuju Phnom Penh, Kamboja. Tak tanggung-tanggung, ketiganya terancam hukuman mati dengan delik pembunuhan berencana serta penggelapan.
 

Baca juga: Peran 3 Pelaku Penembakan WNA Australia di Bali

Di sisi lain, polisi masih belum mengetahui motif di balik penembakan brutal WN Australia tersebut. Apalagi, salah satu korban Sanar Ghanim yang sudah keluar dari rumah sakit belum mau terbuka saat dimintai keterangan.

Kriminolog UI Adrianus Meliala menyebut aksi penembakan brutal ala mafia itu patut diduga terkait dengan perang gengster narkoba. "Tipe-tipe eksekusi mafia ini apakah terjadi yang namanya perang antar geng atau semacam eksekusi dalam geng? Itu saya kira kita perlu perlu dalami," ujar Adrianus, dikutip dari tayangan Primetime News, Metro TV, Kamis, 19 Juni 2025. 

"Kalau lihat dari nama-namanya itu mengisyaratkan sesuatu. Dengan kata lain ada kemungkinan berasal dari geng yang sama," tambahnya.

Yang jelas, polisi saat ini sedang memeriksa secara intensif ketiga tersangka. Selain barang bukti berupa CCTV, palu, selongsong peluru, hingga pecahan proyektil, polisi belum menemukan pistol yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)