Mengenal Saham Blue Chip, Primadona yang Diburu Investor

14 July 2025 17:00

Jakarta: Dalam beberapa tahun terakhir, tren investasi di kalangan masyarakat Indonesia terus meningkat. Didukung oleh kemudahan akses melalui aplikasi digital dan media sosial (medsos) yang sarat edukasi finansial, semakin banyak orang yang mulai tertarik terjun ke pasar modal. Saham pun menjadi salah satu instrumen yang paling populer, karena bisa dimulai dengan modal relatif kecil dan menawarkan potensi imbal hasil yang cukup besar.

Di antara berbagai jenis saham yang tersedia, istilah “saham blue chip” sering kali muncul sebagai rekomendasi untuk para investor pemula maupun berpengalaman. Saham jenis ini dikenal sebagai pilihan yang relatif aman dan stabil, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi jangka panjang.

Apa Itu Saham Blue Chip?

Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar yang memiliki reputasi kuat, fundamental keuangan yang sehat, dan telah beroperasi cukup lama di industrinya. Perusahaan-perusahaan ini umumnya dikenal luas oleh masyarakat, memiliki produk atau layanan yang stabil, serta secara rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.

Istilah “blue chip” berasal dari permainan poker, di mana kepingan (chip) berwarna biru memiliki nilai tertinggi dibandingkan warna lain. Mengutip dari CIMB Niaga, istilah ini mulai digunakan dalam konteks pasar saham oleh seorang analis bernama Oliver Gingold, yang melihat adanya tren saham-saham mahal dan stabil yang menarik banyak investor. Sejak itu, istilah “blue chip” dipakai untuk menyebut saham-saham unggulan di bursa efek.

Megutip dari New York Stock Exchange (NYSE), saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang memiliki reputasi nasional, dengan kinerja yang tangguh dan tetap mampu mencetak keuntungan baik dalam kondisi ekonomi yang sedang tumbuh maupun dalam masa krisis.

Ciri-Ciri Saham Blue Chip

Agar sebuah saham bisa dikategorikan sebagai blue chip, ada sejumlah karakteristik yang biasanya dimiliki perusahaan tersebut:

1. Kapitalisasi Pasar yang Besar

Salah satu ciri utama saham blue chip adalah nilai kapitalisasi pasar yang tinggi. Kapitalisasi pasar merupakan nilai total saham yang beredar dikalikan dengan harga per saham. Umumnya, perusahaan dengan kapitalisasi di atas Rp40 triliun termasuk kategori blue chip.

Sebagai pembanding:
  • > Rp40 triliun = Blue Chip
  • Rp500 miliar – Rp10 triliun = Saham Lapis Dua
  • < Rp500 xss=removed>
Kapitalisasi yang besar membuat harga saham sulit dimanipulasi dan menunjukkan kestabilan posisi perusahaan di pasar.

2. Pemimpin di Sektor Industrinya

Perusahaan blue chip umumnya merupakan market leader atau pemimpin di sektor industrinya. Produk atau jasanya dikenal luas, baik secara nasional maupun internasional, dan perusahaannya telah eksis selama puluhan tahun, melewati berbagai siklus ekonomi.

3. Rutin Membagikan Dividen

Saham blue chip biasanya juga dikenal karena konsistensinya dalam membagikan dividen setiap tahun. Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai bentuk apresiasi dan imbal hasil. 
 
Baca Juga: Tips Beli Saham Murah untuk Investor Pemula

Perusahaan yang mampu membagikan dividen secara konsisten selama lebih dari 10 tahun berturut-turut mencerminkan kondisi keuangan yang sangat stabil.

4. Kinerja Keuangan yang Tangguh

Perusahaan blue chip umumnya memiliki kinerja operasional dan finansial yang solid. Mereka menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang berkelanjutan, memiliki struktur manajemen yang profesional, serta mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi ekonomi, termasuk saat krisis.

5. Likuid dan Aktif Diperdagangkan

Likuiditas adalah kemampuan saham untuk mudah dibeli atau dijual di pasar. Saham blue chip biasanya termasuk yang paling likuid, dan sering masuk dalam daftar indeks LQ45. Yakni indeks yang memuat 45 saham dengan tingkat likuiditas dan kapitalisasi tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kenapa Banyak Investor Memilih Saham Blue Chip?

Dengan karakteristik di atas, rupanya saham blue chip menjadi pilihan utama bagi investor jangka panjang yang menginginkan stabilitas dan imbal hasil yang berkelanjutan. Saham-saham ini juga dinilai lebih aman karena berasal dari perusahaan mapan yang sudah teruji waktu.

Meski begitu, seperti investasi lain, saham blue chip tetap memiliki risiko. Hanya saja risikonya lebih terukur dibandingkan saham lapis dua atau tiga. Oleh karena itu, penting bagi investor tetap melakukan analisis dan tidak semata-mata mengandalkan nama besar perusahaan.

Kalau kamu sendiri, udah pernah punya saham blue chip belom? Atau masih mikir-mikir buat mulai investasi saham?

Jangan lupa tonton MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Christian Duta Erlangga)