17 July 2025 15:16
Tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Fitra Faisal menyebut pengenaan tarif dagang Indonesia sebesar 19 persen adalah kemenangan pertama. Ia menyebut selain memiliki tarif paling rendah di Asia, hal tersebut juga menandakan produk ekspor Indonesia memiliki keunggulan.
"Jadi, pertama yang perlu kita lihat adalah margin. Jadi dari kondisi awal 32 persen menjadi 19 persen ini adalah satu pencapaian tersendiri dan itu kita yakini sebagai the first win. Nah, pada level regional kita termasuk yang paling rendah. Artinya secara keunggulan komparatif produk-produk ekspor kita
yang tengah bersaing untuk masuk pasar AS dalam hal ini memiliki keunggulan," kata dia dalam Metro Siang, Metro TV, Kamis, 17 Juli 2025.
Ia menjelaskan, bila dibandingkan dengan Malaysia yang dikenai tarif sebesar 25 persen. Maka AS dapat membeli crude palm oil (CPO) dari Indonesia dengan harga lebih murah dan akses lebih mudah.
"Misalnya dibandingkan dengan Malaysia yang 25 persen kita bersaing dalam produk CPO dan Amerika Serikat dalam hal ini bisa membeli produk CPO lebih murah ke Indonesia karena memang tarifnya lebih rendah dengan 19% tadi. Dan juga tidak kalah pentingnya adalah perhatian dari mayoritas masyarakat adalah ketika kita bicara bagaimana produk-produk Amerika Serikat bisa masuk ke sini dengan tarif 0%," ucapnya.
Baca: Tindak Lanjut Negosiasi Tarif Trump, Garuda Mulai Bahas Pembelian 50 Pesawat Boeing |
Baca: Berikut Alasan Trump Pangkas Tarif Dagang Indonesia 19% |