Pakar: Komentar Jokowi Soal Debat Kurang Tepat

10 January 2024 17:27

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari dan mengkritik debat capres, Jokowi mengatakan debat perlu diformat lebih baik dan menyerang personal. Pakar Komunikasi Politik mengatakan bahwa komentar presiden kurang tepat.

Menanggapi hal tersebut, Pakar Komunikasi Politik Karim Suryadi mengatakan bahwa komentar presiden kurang tepat, karena seharusnya seorang presiden tidak ikut campur terlalu teknis dalam kepengurusan pemilu, salah satunya perihal debat.

"Komentar seperti ini kurang tepat, dan menurut saya biarlah presiden bertindak, berpikir, berucap dalam cara-cara yang strategis yang bertujuan menciptakan pemilu secara berintegritas. tidak usah berkomentar, ikut campur terlalu teknis dalam urusan kepemiluan." kata Pakar Komunikasi Politik Karim Suryadi.

Karim menyatakan, meskipun Jokowi menegaskan komentar tersebut untuk ketiga paslon, namun publik akan mengaitkan adanya keberpihakan karena putra Jokowi ada dalam salah satu paslon.

"Karena di sana ada putranya, karena ada momen-momen di mana beliau (Jokowi) menunjukan kedekatan dengan Koalisi Indonesia Maju maka publik akan susah menampik meskipun ditegaskan bahwa itu (komentar Jokowi soal debat) untuk ketiganya," ucap Karim.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut berkomentar soal debat ketiga calon presiden (capres) yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024. Menurut Jokowi, pada debat ketiga itu para capres justru saling menyerang, tidak terlihat substansi dari visi yang disampaikan.

"Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan yang keliatan justru saling menyerang yang sebetulnya enggak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi enggak apa-apa," ujar Presiden di Serang, Banten, Senin, 8 Januari 2024. 

Presiden mengatakan debat seperti itu kurang memberikan pendidikan dan edukasi bagi masyarakat, apabila sudah menyerang secara personal dan tidak berhubungan  dengan substansi debat. Debat ketiga capres membahas hubungan internasional, geopolitik, serta pertahanan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)