PRC Prediksi Hasil Pemilu 2024 Tak Jauh Berbeda dari Quick Count

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan rangkaian rapat rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasil Pemilu 2024 yang akan segera ditetapkan tersebut diprediksi tidak jauh berbeda dari quick count. 

"Harus diakui bahwa metodologi quick count itu bisa menyempurnakan penyelenggaraan pemilu. Pun demikian di tahun 2024 ini ya, saya kira tidak akan terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil quick count yang kita (PRC) rilis bersama teman-teman lembaga survei lainnya," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo dalam Breaking News Metro TV, Rabu 20 Maret 2024. 

Berdasarkan quick count, beberapa partai politik diprediksi tidak lolos ke Senayan. Salah satunya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Berdasarkan quick count PRC, PPP meraih 3,68% suara. Sementara syarat parpol lolos ke Parlemen, yakni melampaui ambang batas parlemen alias parliamentary threshold sebesar 4%.

Selain PPP, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga diprediksi sulit lolos DPR RI. PSI, berdasarkan quick count, hanya mengantongi 2,78%. 

'Jokowi Effect' hingga 'Kaesang Effect' yang selama ini digadang-gadang bakal meloloskan PSI ke Parlemen juga diprediksi tidak berlaku. Sebab, banyak variabel lain yang memengaruhi hasil Pileg 2024. 

"Misalnya bagaimana ketokohan, figur yang bertarung di dalam di dapil-dapil yang diusung oleh PSI. Kalau masih banyak yang kosong dan tingkat ketokohannya tidak mumpuni, ya tentu akan kalah bersaing dengan caleg dari partai lain," tutur Rio.