Polisi Didesak Periksa Firli dalam Kasus Pemerasan Syahrul Yasin Limpo

Polda Metro Jaya terus didorong untuk segera memeriksa Ketua KPK, Firli Bahuri dalam kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Sejumlah pihak meminta Presiden Joko Widodo agar segera menonaktifkan Firli dari jabatannya sebagai Ketua KPK.

Kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh ketua KPK, Firli Bahuri, terhadap mantan Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo, saat ini tengah disidik oleh Polda Metro Jaya.

Pada keterangan tertulisnya, Firli mengakui pertemuannya dengan Syahrul di lapangan bulu tangkis yang fotonya viral di media sosial berlangsung pada 2 Maret 2022 lalu. Firli menyatakan kasus korupsi di Kementan naik ke tahap nyidikan pada Januari 2023. Karenanya Firli menegaskan pertemuannya dengan Syahrul tidak melanggar aturan.

Sementara itu Polda Jawa Tengah membenarkan adanya proses pemanggilan terhadap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwarke Mapolda Metro Jaya Jakarta.

Kombes Irwan disebut menjadi salah satu dari enam saksi yang diperiksa dalam kasus pemerasan ketua KP, Firli Bahuri, ke mantan Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo. 

Atas dugaan pemerasan yang dilakukan Firli, mantan Ketua KPK, Saut Situmorang, meminta Presiden Joko Widodo untuk segera menonaktifkan sementara Firli dari jabatannya sebagai Ketua KPK. Dengan dinonaktifkannya Firli diharapkan bisa fokus dengan kasus hukum yang menyeret namanya itu. 

Kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK berawal dari adanya aduan masyarakat (dumas) yang masuk ke Polda Metro Jaya pada Sabtu 12 Agustus 2023 lalu. 

Kini kasus pemerasan ini telah naik dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan usai gelar perkara yang dilakukan pihak Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Jumat 6 Oktober 2023. 

Kesimpulan dari gelar perkara menyebut ditemukannya unsur dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh oknum penyelenggara negara dan dinilai telah melawan hukum.