3 May 2024 15:03
Gelombang unjuk rasa di kampus-kampus Amerika Serikat masih terus berlangsung. Mereka terus mentut agar Israel menghentikan serangannya ke Palestina dan menekan Washington agar berhenti menyokong Tel Aviv dalam serangan-serangan itu.
Aksi ini mengundang reaksi tegas dari pihak kampus. Setelah sebelumnya lembaga akademik memanggil polisi untuk mengambil tindakan tegas, kali ini kampus-kampus di Amerika Serikat mulai mengancam para mahasiswanya dengan ancaman dropout. Bahkan lebih dari 1.000 mahasiswa ditangkap karena menyuarakan dukungan untuk Palestina dan kecaman atas kejahatan rezim apartheid Israel.
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia menyatakan keprihatinannya atas tindakan kepolisian Amerika Serikat yang tidak proporsional untuk membubarkan aksi Pro Palestina di sejumlah universitas di negara itu.
Sejumlah tuntutan diserukan mahasiswa baik kepada pemerintah dan pihak kampus. Di antaranya penghentian bantuan militer Amerika ke Israel, percepatan gencatan senjata permanen untuk menekan bertambahnya korban di Palestina hingga pelepasan sandera serta tuntutan utama yang digaungkan kelompok mahasiswa ialah divestasi pihak universitas dengan Israel.
Baca: 300 Orang Ditangkap saat Pedemo Pro-Palestina Dipaksa Pindah dari Kampus AS |