14 July 2023 17:47
Selandia Baru dan Indonesia sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam bidang panas bumi dalam periode 2023 hingga 2028, dengan komitmen dukungan senilai Rp147,8 miliar. Program tersebut dinamakan Indonesia Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Program.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Haris Yahya mengatakan, komitmen dukungan tidak disalurkan dalam bentuk dana, tetapi dalam bentuk hasil kajian teknis.
Adapun alasan dari kesepakatan kerja sama tersebut didasari pada Selandia Baru yang memiliki banyak sumber daya dan ahli dalam mengembangkan proyek panas bumi. Termasuk pemanfaatan langsung dan inovasi dalam operasi panas bumi, seperti hidrogen hijau dan carbon capture storage.
Harapannya, program ini bisa mengakselerasi pengembangan panas bumi di Indonesia dan menyediakan solusi yang berkelanjutan untuk mendukung transisi energi domestik.
Sebelumnya, Minister of Foreign Affairs and Trade Selandia Baru Nanaia Mahuta juga mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi energi panas bumi, dalam mewujudkan target energi terbarukan Indonesia dengan batuan teknis dan peningkatan kapasitas.
Bantuan teknis yang diberikan meliputi kerangka peraturan, eksplorasi panas bumi dan peningkatan keterampilan serta teknis tenaga kerja.