Nasional • 19 days ago
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023). Presiden menyampaikan PLTS tersebut berkapasitas 192 megawatt-peak (MWp).
"Hari ini hari bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana," ujar Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 9 November 2023.
Presiden mengeklaim PLTS Terapung di Cirata merupakan yang paling besar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia.
Selain PLTS, kata dia, sudah ada pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) dengan kapasitas 1.000 MW di Cirata. Pemerintah akan meningkatkan kapasitas EBT di kawasan itu hingga 1.000 MWp.
"Jadi tenaga airnya bisa juga buat energi hijau," ujar Jokowi.
Dia menjelaskan PLTS Terapung Cirata proyek kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta Masdar dari Uni Emirat Arab.
"Saya ingin seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan, saya yakin bisa, karena teknologi sudah ada. Misalnya selain surya, ini ada pembangkit angin," ujar Jokowi.
Tantangan Pengoperasian PLTS
Presiden mengungkapkan ada tantangan dalam pengoperasian PLTS terapung. Salah satu tantangannya ialah kondisi cuaca.
Oleh karena itu, PLTS tersebut dibangun dengan teknologi smart grid. Sehingga, aliran listriknya tetap stabil meski cuaca berubah.
Jokowi juga menjelaskan kendala lokasi dalam pembangunan EBT. "Lokasi EBT yang jauh dari pusat, kebutuhan listrik bisa kita atasi. Kita bisa bangun solusinya dengan transmission line," terang dia.
Namun, setiap potensi EBT yang ada antara lain di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, bisa disalurkan ke pusat- pusat ekonomi.
PLTS Terapung Cirata akan dijalankan Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE) yang merupakan project company hasil bentukan dari konsorsium cucu usaha PLN, yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) dengan porsi saham 51 persen dan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar dengan porsi saham 49 persen.