Jelang pemilihan umum 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mewanti-wanti partai politik agar tidak berkampanye menggunakaan politisasi SARA maupun politisasi agama. Hal ini guna menjaga persatuan bangsa.
Anggota bawaslu, Totok Hariyono mengatakan politik SARA dan identitas menjadi ancaman nyata yang wajib dihindari. Sebab, hal tersebut mengundang perpecahan bagi masyarakat Indonesia.
Identitas merupakan pemberian Tuhan yang tidak bisa ditolak. Totok tetap mengimbau agar tidak menggunakan identitas untuk mencari perbedaan.
"Kita harapkan, politik identitas, politik SARA tidak digunakan dalam proses Pemilu, Karena bisa memicu, sama dengan menyiram minyak. Kita berharap, calon negarawan mampu menahan diri tidak mengunggah perbedaan-perbedaan yang terjadi pada identitas" harap Totok.