Ganjar 'Dejavu' Situasi Pilpres 2014

14 August 2023 20:53

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo deja vu dengan situasi politik saat ini yang menurutnya sama dengan 2014 lalu. Di mana Prabowo yang didukung banyak partai besar, sedangkan Presiden Joko Widodo hanya didukung beberapa parpol. 

Meski dikeroyok banyak parpol, tetapi Jokowi tetap memenanghkan Pilpres 2014. Namun persoalannya, Pilpres 2014 dan 2024 tak bisa disamakan. Mengingat dulu PDIP partai oposisi dan kini PDIP adalah partai pemegang.

Bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo menanggapi santai bergabungnya Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Menurutnya jelang Pilpres 2024, semua parpol bernegosiasi untuk menentukan arah politiknya.

Ganjar pun menyinggung perihal Pilpres 2014 lalu, kala Prabowo didukung oleh banyak parpol besar, namun tetap Presiden Jokowi yang memenangkan Pemilu 2024. 

Pada Pilpres 2014 lalu, PDIP mengusung Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla. Saat itu, PDIP hanya berkoalisi dengan PKB, NasDem, Hanura, dan PKPI.

Sedangkan Prabowo-Hatta Rajasa diusung oleh Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKS dan Partai Bulan Bintang (PBB). Kepemilikan kursi DPR partai-partai politik itu lebih dominan dari pada koalisi Jokowi-JK. Meski begitu, Jokowi-JK tetap bisa memenangkan Pilpres 2024. 

Namun, Pemilu 2014 tak bisa disamakan dengan Pemilu 2024. Analis politik Ujang Komarudin menyebut pada 2014 PDIP merupakan partai oposisi, sedangkan saat ini merupakan partai penguasa. Belum lagi terdapat Jokowi efek. 

Praktis jika komposisi saat ini bertahan hingga pendaftaran capres cawapres. Maka terdapat tiga poros dalam pilpres mendatang. Di mana jumlah perolehan suara nasional PDIP dan PPP 25,56%, Koalisi Perubahan 28,34?n Koalisi Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN 46%. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Leah Alexis Laloan)