Indonesia menjadi negara tujuan lawatan resmi pertama bagi Kaisar Jepang Naruhito, sejak ia diangkat pada 2019 lalu. Kunjungan ini merupakan sebuah kunjungan simbolisme yang sangat kuat, bagi keberlangsungan hubungan kekerabatan kedua negara, sejak perjanjian damai 1958 silam.
Sekretariat Pers untuk Kaisar Jepang menyatakan, kunjungan ini untuk memenuhi undangan dari Presiden Joko Widodo, saat ke Jepang pada Juli 2022.
Ini merupakan kunjungan Kaisar Jepang yang kedua setelah ayahnya Akihito, berkunjung ke Indonesia pada 1991 silam, yang mana juga merupakan peristiwa bersejarah, karena sebelumnya, tidak ada Kaisar Jepang yang melakukan lawatan ke luar negeri.
Meskipun masih berupa simbolik, lawatan ini sarat dengan diplomasi lunak dari Kaisar Negeri Sakura.
Kehadiran seorang kaisar, sebagai simbol tertinggi kepemimpinan Jepang di sejumlah proyek kerjasama kedua negara, seperti di Waduk Pluit dan Depo MRT merupakan simbolisme yang sangat kuat, akan keberlangsungan kerjasama Indonesia dan Jepang.
Diketahui, sejak perjanjian damai antara Indonesia dan Jepang tpada 20 Januari 1958, berbagai kerja sama telah terjalin. Khususnya, di bidang ekonomi yang diperkuat salah satunya dengan pakta Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.
Berdasar rilisan Kementerian bidang Ekonomi, hingga 2022, nilai perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD28,5, yang mencakup berbagai bidang, mulai dari pertahanan dan keamanan, pendidikan, manufaktur, infrastruktur, ekspor-impor, energi hingga pariwisata.
Kaisar Naruhito, membawa semangat harapan baru, karena ia sangat antusias dengan berbagai isu yang terjadi di dunia saat ini, seperti krisis iklim dan pengelolaan air. Menurutnya, kedua hal tersebut adalah kunci untuk menjaga stabilitas dunia dari krisis yang berlarut-larut.
(M. Khadafi)