Pesan CEO Media Group untuk Anak Muda: Bangun Indonesia Emas Sejak Dini

CEO Media Group Mirdal Akib menyebut para pemuda masa kini memiliki kesempatan membangun Indonesia Emas sejak dini. Jong Indonesia Festival Metro TV digelar untuk membahas empat wajah pemuda Indonesia ke depan.

"Kami dari Media Group berpikir untuk melahirkan sebuah event yang bernama Jong Indonesia Festival 2025. Festival ini bukan sekedar perayaan, tapi menjadi ruang-ruang bagi kita untuk kemudian mengulang peristiwa 28 Oktober tersedia hari ini. Pemuda hari ini memiliki semua potensi dan persyaratan untuk menjadikan negara kita 20 tahun lagi menjadi negara yang terkemuka," tuturnya dalam Jong Indonesia Festival, Kamis, 30 Oktober 2025.

Ia memaparkan, Media Group lahir dari keyakinan bahwa perubahan besar dimulai dari ide, dialog, dan keberanian berpendapat. Media Group sebagai perusahaan media ternama meyakini media tak hanya memberikan informasi, namun juga menyalakan harapan.

"100 tahun Indonesia Merdeka yang kemudian kita kenal sebagai Indonesia Emas. Karena 20 tahun yang akan datang anak-anak semua sama dengan Soekarno, Hatta, Sjahrir yang kemudian memerdekakan Indonesia.  Sebagai bagian dari Media Group, kami percaya bahwa media tidak hanya bertugas menyampaikan berita, tapi juga menyalakan harapan. Media Group lahir dari keyakinan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari percakapan kecil, dari ide, dari dialog. Dari keberanian untuk berbeda pendapat, namun tetap memiliki satu tujuan. Mimpinya tetap sama, caranya yang mungkin akan berbeda," tambahnya.
 

Baca:  Gusti Bhre Bicara Soal 'Pemimpin Karbitan', Privilege, hingga Cari Jodoh

"Hari ini kita melihat generasi muda yang sangat luar biasa. Ada yang tumbuh mungkin dari warisan keluarga, tapi memilih jalan baru untuk memberikan makna. Ada yang berjuang dari nol, merintis, gagal, bangkit lagi, lalu memberikan inspirasi bagi ribuan orang. Ada yang pulang dari luar negeri membawa ilmu dan idealisme dan ada yang sudah memimpin perubahan bahkan di usia yang sangat dini. Empat tema besar dibahas dengan tema The Privilege, The Pioneers, The Brain Gain, and The Young Leaders. Ini semua adalah refleksi dari wajah baru Indonesia ke depan," sambungnya.

Menurutnya, berbagai latar belakang berbeda tidak menjadi alasan perjuangan pemuda terhenti. Para pemuda harus meninggalkan jejak untuk generasi mendatang.

"Mereka semua berbeda berbeda latar belakang seperti Pemuda 28, tetapi memiliki satu kesamaan. Mereka tidak berhenti pada pencapaian pribadi, tetapi juga berjuang memberi arti. Kita tidak bisa memilih di zaman mana kita dilahirkan, tapi kita bisa memilih jejak apa yang bisa kita tinggalkan untuk generasi kita berikutnya," kata dia.