Parlemen Majelis Agung Turki Kunjungi NasDem Tower, Perkuat Hubungan Diplomatik

14 June 2025 00:30

Menteri Disabilitas Turki, Serkan Bayram, dan Duta Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan mengunjungi Kantor DPP Partai NasDem Jakarta Pusat, pada Jumat, 13 Juni 2025. 

Kunjungan ini merupakan bentuk pertukaran ideologi sekaligus menjalin hubungan bisnis dan perdagangan dalam rangka 75 tahun hubungan diplomasi Turki dan Indonesia

Kedatangan Menteri Disabilitas Turki, Serkan Bayram; dan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan; bersama para anggota parlemen Majelis Agung, pengusaha hingga pengacara asal Turki di Kantor DPP NasDem Jakarta Pusat disambut langsung sejumlah petinggi partai seperti Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, Ketua Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Partai NasDem, Suyoto.

Suyoto mengatakan kunjungan ini membawa inspirasi yang luar biasa terutama mengenai kesetaraan dan peran kaum disabilitas di parlemen, pengenalan sejarah, potensi masing-masing negara hingga pencapaian target bisnis dan perdagangan demi mempererat hubungan kedua belah negara. 

“Saya merasa ini semangat kemanusiaan dan kebangsaan yang luar biasa daripada bisnis. Bisnis itu penting, politik itu penting. Tapi pesan yang dibawa saya kira pesan yang sangat luar biasa untuk kemanusiaan dan memberikan semangat bahwa disabilitas bukan hambatan untuk mencapai sesuatu dan untuk berkontribusi bagi kehidupan. Kebermaknaan itu ada di mana-mana,” ujar Suyoto melalui keterangan tertulis, Jumat, 13 Juni 2025. 
 

Baca juga: 

Indonesia Dorong Penguatan Kerja Sama Bilateral, dari Selandia Baru hingga Rusia


Duta Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan pun menyebut hingga saat ini dari target perdagangan US$10 miliar, Turki telah mencapai target perdagangan senilai US$3 miliar dengan Indonesia. Ini menandakan bahwa hubungan diplomatik Turki-RI saling menguatkan. 

“Turki dan Indonesia punya sejarah yang sangat panjang. Turki dan Indonesia punya potensi masing-masing yang sangat unik. Kalau ini saling menguatkan, perdagangan itu kan sebenarnya samangatnya saling menguatkan di antara dua bangsa. Itu real kemanusiaan dan real persahabatan,” ungkap Suyoto.

Di kesempatan yang sama, Dubes Turki untuk Indonesia, Talib Kucukcan menerangkan, hubungan diplomatis antara Indonesia dan Turki telah berlangsung selama 75 tahun. Perkembangan kerja sama kedua negara disebut luar biasa. 

“Kita melihat bahwa kedua presiden melawat satu sama lain, dan kita telah menandatangani 14 perjanjian besar antara dua negara,” beber Talib.

“Sepertinya kedua komunitas diaspora, dan juga pelajar dan turis, semua komunitas akan memainkan peran utama dalam konsolidasi hubungan antara Turki dan Indonesia,” tandas Talib.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)