Harvard Jadi Universitas Pertama yang Secara Terbuka Menentang Trump

16 April 2025 21:50

Harvard University menjadi kampus pertama yang secara terbuka menentang tekanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pembatasan aktivisme pro-Palestina di lingkungan kampus. Penolakan ini dinyatakan langsung oleh Presiden Harvard, Alan Garber, yang menyebut bahwa tuntutan Trump melanggar Amandemen Pertama Konstitusi dan hak sipil mahasiswa.

Langkah ini memicu respons keras dari pemerintah federal. Berdasarkan laporan Associated Press, pemerintah berencana membekukan lebih dari USD2 miliar dalam bentuk hibah dan kontrak untuk Harvard.

Meskipun belum ada rincian pasti soal aliran dana yang dibekukan, sejumlah besar kemungkinan akan menyasar proyek-proyek riset besar kampus tersebut.
 

BACA : Operasi Militer Israel di Tepi Barat Picu Krisis Pengungsian Massal

Sebelumnya, Presiden Trump mengancam akan memotong dana untuk universitas-universitas yang dianggap gagal menindak aksi demonstrasi pro-Palestina. Harvard menjadi kampus pertama yang mengambil sikap terbuka melawan tekanan tersebut, menyatakan bahwa lingkungan akademik tidak boleh tunduk pada ancaman politik.

Langkah Harvard ini dinilai bisa menjadi preseden bagi kampus-kampus lain di AS dalam merespons tekanan pemerintah terhadap kebebasan berekspresi dan kebebasan akademik.

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)